Ditahan imbang 1-1 oleh tim PON Jabar membuat pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri semakin membuka mata terhadap kondisi timnya dan kemungkinan calon lawan yang dihadapi.
“Tim Jabar memang menutup lini satu (lini belakang) kita dengan cepat. Itu menyulitkan untuk build up serangan dari bawah, karena itu sering terlihat bola-bola panjang ke depan,” katanya usai pertandingan.
Dia mengakui jika banyak passing pemain-pemainnya kerap salah sepanjang pertandingan sehingga bisa diintercept lawan. Itu pula yang membuat gaya bola pendek khas Timnas U-19 terlihat menurun dibanding laga-laga sebelumnya.
Dari data yang dimiliki Indra, jumlah passing pemainnya memang menurun dibanding pertandingan lainnya. Meski tak menyebut jumlah passing secara pasti, jumlah tersebut dipastikan menurun dari passing Timnas U-19 yang mencapai 600-700 kali passing setiap laga.
“Tidak hilang permainan kita, tapi karena lawan cepat pressing bola banyak langsung ke depan. Ini akan menjadi evaluasi kita, banyak passing salah juga,” tuturnya.
Mendapatkan lawan yang ngotot dan motivasi tinggi untuk terus menekan dan agresif dari lini pertahanan sendiri, Indra menyebut pemainnya mulai terbiasa. Dia mencontohkan dengan berhasilnya pemainnya berimprovisasi, hingga gol akhirnya tercipta di Injury time.
“Evan Dimas bisa improvisasi, cari inisiatif untuk bisa cetak gol. Tapi, memang lawan bisa kasih imbang, tapi bukan dari hasil permainan, tapi gol tendangan bebas,” tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar