Sabtu, 31 Mei 2014
Indra Sjafri Tentukan 11 Pemain Lewat Data
Pelatih Tim Nasional U-19 Indra Sjafri mengatakan penentuan 11 pemain yang dipasang di setiap laga ujicoba itu tidak sembarangan. Pelatih asal Padang ini menggunakan data dan melibatkan seluruh komponen official untuk meramu skuadnya itu sehari sebelum hari H.
"Kami tidak asal pasang pemain lewat angan-angan. Tapi semuanya data yang menentukan sehingga bisa saya pertanggungjawabkan," ujar Indra Sjafri kepada Harian Super Ball, Jumat (30/5/2014).
Selain data, Indra menambahkan pelatih fisik, mental dan kiper juga diminta usulannya terkait kesiapan pemain untuk diturunkan esok harinya.[TRIBUNNEWS.COM]
Jadwal Padat, Timnas U-19 Tak Bisa Main di Film Garuda 19 Semangat Membatu
JAKARTA - Film `Garuda 19 Semangat Membatu' bercerita mengenai tim nasional Indonesia U-19 mulai dari pembentukan tim sampai meraih gelar juara Piala AFF 2013 dan memastikan satu tiket lolos ke putaran final Piala Asia U-19 di Myanmar pada Oktober 2014.
Sayang tidak ada pemain dan ofisial tim yang akan bermain dalam film tersebut. Ini dikarenakan padatnya jadwal aktivitas skuat Garuda Jaya dalam persiapan jelang tampil di putaran final Piala Asia U-19.
"Saya ingin melibatkan pemain timnas U-19. Tetapi mereka dan tim ofisial sedang dalam persiapan berlaga di Piala Asia. Sehingga tidak memungkinkan untuk tampil dalam film ini," kata sutradara film `Garuda 19 Semangat Membatu', Andibachtiar Yusuf, dalam konferensi pers di Warung Solo, Jumat (30/5/2014).
Timnas Indonesia U-19 berada di bawah pengelolaan Badan Tim Nasional (BTN), yang dibentuk PSSI. Jadi semua kegiatan yang mengatasnamakan skuat Garuda Jaya harus seizin organisasi pimpinan La Nyalla Mahmud Mattalitti.
Andibachtiar Yusuf mengaku belum berkomunikasi dengan pengurus BTN ataupun PSSI. Dia hanya berbicara dengan pelatih timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri mengenai pembuatan film tersebut. "Komunikasi belum ada. Tapi ngobrol informal sudah ada dengan Indra Sjafri," tuturnya.
Film ini didukung aktor kawakan Mathias Muchus, Ibnu Jamil, Mandala Shoji, Puadin Redi, Reza Aditya, Verdi Solaiman, Amanda Ayunda, Bilqis Utari, dan pemain muda berbakat seperti Rendy Ahmad yang berperan sebagai Arai di film Sang Pemimpi dan Laskar Pelangi sekuel 2 Edensor.
Cerita bermula dari pelatih Indra Sjafri yang diperankan Mathias Muchus melakukan pencarian pemain ke pelosok daerah. Kemudian, mempersiapkan timnas Indonesia U-19 yang akan berlaga di Piala AFF 2013 Jawa Timur. Skuat Garuda Jaya meraih gelar juara Piala AFF 2013.
Kemudian, timnas Indonesia U-19 dipersiapkan berlaga di babak kualifikasi Piala Asia 2014. Skuat asuhan pelatih Indra Sjafri berada di grup G bersama Laos, Filipina, dan Korea Selatan.[TRIBUNNEWS.COM]
Sayang tidak ada pemain dan ofisial tim yang akan bermain dalam film tersebut. Ini dikarenakan padatnya jadwal aktivitas skuat Garuda Jaya dalam persiapan jelang tampil di putaran final Piala Asia U-19.
"Saya ingin melibatkan pemain timnas U-19. Tetapi mereka dan tim ofisial sedang dalam persiapan berlaga di Piala Asia. Sehingga tidak memungkinkan untuk tampil dalam film ini," kata sutradara film `Garuda 19 Semangat Membatu', Andibachtiar Yusuf, dalam konferensi pers di Warung Solo, Jumat (30/5/2014).
Timnas Indonesia U-19 berada di bawah pengelolaan Badan Tim Nasional (BTN), yang dibentuk PSSI. Jadi semua kegiatan yang mengatasnamakan skuat Garuda Jaya harus seizin organisasi pimpinan La Nyalla Mahmud Mattalitti.
Andibachtiar Yusuf mengaku belum berkomunikasi dengan pengurus BTN ataupun PSSI. Dia hanya berbicara dengan pelatih timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri mengenai pembuatan film tersebut. "Komunikasi belum ada. Tapi ngobrol informal sudah ada dengan Indra Sjafri," tuturnya.
Film ini didukung aktor kawakan Mathias Muchus, Ibnu Jamil, Mandala Shoji, Puadin Redi, Reza Aditya, Verdi Solaiman, Amanda Ayunda, Bilqis Utari, dan pemain muda berbakat seperti Rendy Ahmad yang berperan sebagai Arai di film Sang Pemimpi dan Laskar Pelangi sekuel 2 Edensor.
Cerita bermula dari pelatih Indra Sjafri yang diperankan Mathias Muchus melakukan pencarian pemain ke pelosok daerah. Kemudian, mempersiapkan timnas Indonesia U-19 yang akan berlaga di Piala AFF 2013 Jawa Timur. Skuat Garuda Jaya meraih gelar juara Piala AFF 2013.
Kemudian, timnas Indonesia U-19 dipersiapkan berlaga di babak kualifikasi Piala Asia 2014. Skuat asuhan pelatih Indra Sjafri berada di grup G bersama Laos, Filipina, dan Korea Selatan.[TRIBUNNEWS.COM]
Sebelum ke Riau, Timnas U-19 Lebih Dulu Melawat ke Aceh dan Sumbar
Asosiasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Riau telah menerima informasi dari Timnas U-19 terkait lawatannya ke Pekanbaru, Riau pada 16-18 Juni 2014 mendatang. Setidaknya Timnas U-19 menjadwalkan dua pertandingan di Bumi Lancang Kuning.
Namun sebelum ke Riau, Timnas U-19 ternyata lebih dulu menjadwalkan pertandingan ke Nangroe Aceh Darussalam dan Sumatera Barat (Sumbar). Demikian disampaikan Sekretaris PSSI Riau, Zulfahmi Adrian beberapa waktu lalu.
"Kalau tidak salah Timnas U-19 menyambangi Aceh pada 8 Juni, kemudian Sumatera Barat pada 11 Juni. Baru setelah itu ke Riau," kata Zulfahmi.
Ada pun tim yang Riau yang akan dihadapi Timnas U-19 yakni PS Kampar dan Tim Pra-PON yang akan disiapkan menghadapi PON Jawa Barat pada 2016 mendatang.
Setidaknya saat ini kedua tim tengah menyeleksi dan menggodok latihan para pemain. Khusus untuk Tim Pra-PON, PSSI Riau telah melakukan seleksi beberapa waktu lalu. Sementara seleksi akhir akan dilaksanakan pada Minggu (1/6/2014) akhir pekan ini.[GORIAU.COM]
Namun sebelum ke Riau, Timnas U-19 ternyata lebih dulu menjadwalkan pertandingan ke Nangroe Aceh Darussalam dan Sumatera Barat (Sumbar). Demikian disampaikan Sekretaris PSSI Riau, Zulfahmi Adrian beberapa waktu lalu.
"Kalau tidak salah Timnas U-19 menyambangi Aceh pada 8 Juni, kemudian Sumatera Barat pada 11 Juni. Baru setelah itu ke Riau," kata Zulfahmi.
Ada pun tim yang Riau yang akan dihadapi Timnas U-19 yakni PS Kampar dan Tim Pra-PON yang akan disiapkan menghadapi PON Jawa Barat pada 2016 mendatang.
Setidaknya saat ini kedua tim tengah menyeleksi dan menggodok latihan para pemain. Khusus untuk Tim Pra-PON, PSSI Riau telah melakukan seleksi beberapa waktu lalu. Sementara seleksi akhir akan dilaksanakan pada Minggu (1/6/2014) akhir pekan ini.[GORIAU.COM]
Jumat, 30 Mei 2014
Biodata Septian David Maulana
Biodata Pemain
Nama : Septian David MaulanaTempat/Tanggal Lahir : 1 September 1996
Negara : Indonesia
Klub : Diklat Salatiga
No. Punggung : 29
Posisi : Gelandang Sayap
Asal Daerah : Semarang
Agama : Islam
Septian David Maulana baru bergabung di skuat 'Garuda Jaya', setelah membela Timnas Indonesia U-18 di ajang Piala Pelajar Asia di Thailand. Saat ini septian david maulana selalu menjadi pemain pengganti yang menggantikan Maldini Pali ataupun Ilham Udin Armayn. Meskipun selalu menjadi pemain pengganti tapi performa david juga tidak kalah dengan pemain utama.
Timnas U-19 dari 20 Laga Internasional, 40 Gol
Berikut hasil 20 laga internasional yang telah dijalani Timnas Indonesia U19 dimulai dari Piala AFF U19 di Jawa Timur (9-22 September ’13), Grup G PPA U19 di Jakarta (8-12 Oktober ’13) dan terakhir berujicoba dengan Lebanon U19 di Stadion Manahan, Solo (28 Mei ’14) :
AFF U19 : Indonesia 5 – 0 Brunei Darussalam (Ilham Udin 12′ , 30′ ; Alqomar 27′ ; Muchlis Hadi 62′ , 85′)
AFF U19 : Myanmar 1 – 2 Indonesia (Evan Dimas 6′ ; Putu Gede 16′)
AFF U19 : Indonesia 1 – 2 Vietnam (Evan Dimas 1′)
AFF U19 : Indonesia 3 – 1 Thailand (Evan Dimas 15′ , 76′ , 90+4′ / pen)
AFF U19 : Indonesia 1 – 1 Malaysia (Ilham Udin 53′)
AFF U19 : Timor-Leste 0 – 2 Indonesia ( Ilham Udin 9′ ; M.Hargianto 60′)
AFF U19 : Indonesia 0 – 0 ( a.e.t. ) Vietnam (7-6).
PPA U19 : Indonesia 4–0 Laos (Muchlis Hadi 11′ , 52′ ; Paulo Sitanggang 85′ ; Evan Dimas 89′)
PPA U19 : Philipina 0–2 Indonesia (M. Hargianto 27′ ; Yabes 81′ )
PPA U19 : Korea Selatan 2–3 Indonesia ( Evan Dimas 30′ , 49′ , 86′)
Ujicoba : Oman 2 – 1 Indonesia ( Ilham Udin 26′ )
Ujicoba : Oman 1 – 2 Indonesia ( M. Fatchurohman 66′ (pen); Dimas Drajad 88′ )
Ujicoba : UEA 1 – 4 Indonesia (Ilham Udin 42′ ; Evan Dimas 67′ ; Septian 77′ ; Dimas Drajad 90+1′)
Ujicoba : UEA 1 – 2 Indonesia ( Muchlis Hadi 41′ ; Dimas Drajad 76′)
Ujicoba : Al Shabab Al Arabi (U19) 2 – 2 Indonesia ( Dimas Drajad 20′ ; Zulfiandi 32′)
Ujicoba : Indonesia 1 – 1 Myanmar ( Muchlis Hadi 4′ )
Ujicoba : Indonesia 1 – 2 Myanmar ( Ilham Udin 45+1′ )
Ujicoba : Indonesia 3 – 0 Yaman ( Muchlis Hadi 21′ ; Hansamu Yama 24′ ; Septian 71′ )
Ujicoba : Indonesia 1 – 1 Yaman ( Hendra 55′ / pen)
Ujicoba : Indonesia 0– 0 Lebanon.
Dari catatan 20 laga diatas, Timnas Indonesia U-19 mampu mencetak 40 gol atau rata-rata 2,00 gol per pertandingan dengan dua kali membukukan hattrick yang kesemuanya diborong oleh sang kapten, Evan Dimas Darmono dalam laga kontra Thailand (AFF U19) dan Korea Selatan (PPA U19). Evan Dimas juga menjadi top skor selama 20 laga internasional dengan 10 gol, disusul Ilham Udin dan Muchlis Hadi Ning yang sama-sama mencetak 7 gol.
Yang menggembirakan Evan Dimas dan kawan-kawan mencetak 32 gol lewat pola permainan Timnas (80 persen) sedang sisanya lewat bola mati (tendangan bebas dan pinalti).
Sedangkan untuk distribusi gol Timnas U19 adalah :
menit 0-15 (6 gol),
menit 15-30 (9 gol),
menit 30-45 (5 gol), menit 45-60 (4 gol),
menit 60-75 (5 gol)
menit 75-90 (11 gol).
Untuk urusan kemasukan gol Timnas U19 mencatatkan :
menit 0-15 (1 gol),
menit 15-30 (4 gol),
menit 30-45 (4 gol),
menit 45-60 (3 gol) ,
menit 60-75 (1 gol)
menit 75-90 (5 gol).
Dari data terlihat Evan Dimas dan kawan-kawan mampu memaksimalkan 15 menit terakhir untuk mencetak gol (total 11 gol). Disisi lain, Garuda Jaya juga lebih sering kebobolan di 15 menit terakhir babak pertama dan babak kedua.
Sehingga fokus lini pertahanan serta finishing touch memang harus terus ditingkatkan. Kekuatan fisik dengan VO2 max diatas rata-rata memang menjadi kekuatan Timnas U19 untuk bermain spartan dan mencetak gol di lima belas menit terakhir sebagaimana catatan diatas. Dan tentunya yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan finishing dari para striker yang sementara hanya memunculkan satu nama Muchlis Hadi Ning Syaifulloh. Sedangkan cadangan seperti Yabes Roni, Martinus masih belum menunjukkan kapasitas sebagaimana yang diharapkan. Dan tentunya setiap ujicoba internasional yang dilakoni bisa memberikan nilai lebih untuk Timnas Indonesia U19 jelang keberangkatan mereka ke Myanmar.
“Makin banyak hal yang bisa kami pelajari. Termasuk unggul dalam penguasaan bola saja tidak cukup untuk memenangi pertandingan,” ungkap coach Indra Sjafrie paska ujicoba dengan Lebanon U19.[FDSInews]
AFF U19 : Indonesia 5 – 0 Brunei Darussalam (Ilham Udin 12′ , 30′ ; Alqomar 27′ ; Muchlis Hadi 62′ , 85′)
AFF U19 : Myanmar 1 – 2 Indonesia (Evan Dimas 6′ ; Putu Gede 16′)
AFF U19 : Indonesia 1 – 2 Vietnam (Evan Dimas 1′)
AFF U19 : Indonesia 3 – 1 Thailand (Evan Dimas 15′ , 76′ , 90+4′ / pen)
AFF U19 : Indonesia 1 – 1 Malaysia (Ilham Udin 53′)
AFF U19 : Timor-Leste 0 – 2 Indonesia ( Ilham Udin 9′ ; M.Hargianto 60′)
AFF U19 : Indonesia 0 – 0 ( a.e.t. ) Vietnam (7-6).
PPA U19 : Indonesia 4–0 Laos (Muchlis Hadi 11′ , 52′ ; Paulo Sitanggang 85′ ; Evan Dimas 89′)
PPA U19 : Philipina 0–2 Indonesia (M. Hargianto 27′ ; Yabes 81′ )
PPA U19 : Korea Selatan 2–3 Indonesia ( Evan Dimas 30′ , 49′ , 86′)
Ujicoba : Oman 2 – 1 Indonesia ( Ilham Udin 26′ )
Ujicoba : Oman 1 – 2 Indonesia ( M. Fatchurohman 66′ (pen); Dimas Drajad 88′ )
Ujicoba : UEA 1 – 4 Indonesia (Ilham Udin 42′ ; Evan Dimas 67′ ; Septian 77′ ; Dimas Drajad 90+1′)
Ujicoba : UEA 1 – 2 Indonesia ( Muchlis Hadi 41′ ; Dimas Drajad 76′)
Ujicoba : Al Shabab Al Arabi (U19) 2 – 2 Indonesia ( Dimas Drajad 20′ ; Zulfiandi 32′)
Ujicoba : Indonesia 1 – 1 Myanmar ( Muchlis Hadi 4′ )
Ujicoba : Indonesia 1 – 2 Myanmar ( Ilham Udin 45+1′ )
Ujicoba : Indonesia 3 – 0 Yaman ( Muchlis Hadi 21′ ; Hansamu Yama 24′ ; Septian 71′ )
Ujicoba : Indonesia 1 – 1 Yaman ( Hendra 55′ / pen)
Ujicoba : Indonesia 0– 0 Lebanon.
Dari catatan 20 laga diatas, Timnas Indonesia U-19 mampu mencetak 40 gol atau rata-rata 2,00 gol per pertandingan dengan dua kali membukukan hattrick yang kesemuanya diborong oleh sang kapten, Evan Dimas Darmono dalam laga kontra Thailand (AFF U19) dan Korea Selatan (PPA U19). Evan Dimas juga menjadi top skor selama 20 laga internasional dengan 10 gol, disusul Ilham Udin dan Muchlis Hadi Ning yang sama-sama mencetak 7 gol.
Yang menggembirakan Evan Dimas dan kawan-kawan mencetak 32 gol lewat pola permainan Timnas (80 persen) sedang sisanya lewat bola mati (tendangan bebas dan pinalti).
Sedangkan untuk distribusi gol Timnas U19 adalah :
menit 0-15 (6 gol),
menit 15-30 (9 gol),
menit 30-45 (5 gol), menit 45-60 (4 gol),
menit 60-75 (5 gol)
menit 75-90 (11 gol).
Untuk urusan kemasukan gol Timnas U19 mencatatkan :
menit 0-15 (1 gol),
menit 15-30 (4 gol),
menit 30-45 (4 gol),
menit 45-60 (3 gol) ,
menit 60-75 (1 gol)
menit 75-90 (5 gol).
Dari data terlihat Evan Dimas dan kawan-kawan mampu memaksimalkan 15 menit terakhir untuk mencetak gol (total 11 gol). Disisi lain, Garuda Jaya juga lebih sering kebobolan di 15 menit terakhir babak pertama dan babak kedua.
Sehingga fokus lini pertahanan serta finishing touch memang harus terus ditingkatkan. Kekuatan fisik dengan VO2 max diatas rata-rata memang menjadi kekuatan Timnas U19 untuk bermain spartan dan mencetak gol di lima belas menit terakhir sebagaimana catatan diatas. Dan tentunya yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan finishing dari para striker yang sementara hanya memunculkan satu nama Muchlis Hadi Ning Syaifulloh. Sedangkan cadangan seperti Yabes Roni, Martinus masih belum menunjukkan kapasitas sebagaimana yang diharapkan. Dan tentunya setiap ujicoba internasional yang dilakoni bisa memberikan nilai lebih untuk Timnas Indonesia U19 jelang keberangkatan mereka ke Myanmar.
“Makin banyak hal yang bisa kami pelajari. Termasuk unggul dalam penguasaan bola saja tidak cukup untuk memenangi pertandingan,” ungkap coach Indra Sjafrie paska ujicoba dengan Lebanon U19.[FDSInews]
Tak Ada Hari Libur bagi Timnas U-19
JAKARTA - Pelatih Tim Nasional U-19 Indra Sjafri mengatakan usai melakoni laga persahabatan International terakhir melawan Timnas U-19 Lebanon di stadion Manahan, Solo Rabu (28/5/2014) esok harinya tim Garuda Jaya langsung terbang ke Yogyakarta.
Evan Dimas dkk langsung menjalani pemusatan latihan di Yogyakarta untuk persiapan menghadapi Tur Nusantara II yang dimulai 6 Juni 2014.
"Tidak ada libur. Anak-anak langsung terbang ke Yogyakarta untuk pemusatan latihan persiapan Tur Nusantara II," ujar Indra Sjafri kepada Harian Super Ball, Jumat (30/5/2014).
Tur Nusantara II akan dilakukan pertama kali di Tanah Rencong, Aceh dan berakhir di stadion bersejarah Sidoarjo.[TRIBUNNEWS.COM]
JADWAL TOUR NUSANTARA JILID II TIMNAS U-19
Jadwal sewaktu-waktu masih bisa berubah, bisa ada penambahan ataupun pengurangan.
1.Indonesia U19 vs Pra Pon Aceh |Jumat,6 Juni 2014,Live SCTV pukul 20.00 WIB.
2. Indonesia U19 vs Semen Padang U21 Rabu,11 Juni 2014,Live SCTV pukul 20.00 WIB.
3. Indonesia U19 vs PSPS U21|Senin,16 Juni 2014|Live SCTV pukul 20.00 WIB WIB.
4. Indonesia U19 vs Sriwijaya FC U21|Jumat,20 Juni|Live SCTV pukul 20.00 WIB.
5. Indonesia U19 vs Persib U21|Rabu,25 Juni 2014|Live SCTV pukul 20.00 WIB.
6. Indonesia U19 vs Pra Pon Jabar|Senin,27 Juni 2014|Live SCTV pukul 20.00 WIB.
Timnas U-19, Siapkan Sesi Khusus Finishing
Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri menepis anggapan bahwa skuadnya dikomersialisasikan dan menjalani uji coba selama ini, di luar jadwal yang diminta. Menurut dia, puluhan program uji coba itu, sudah sesuai dengan programnya.
24 laga uji coba yang telah dijalani, lanjut dia, sangat bagus untuk persiapan menuju Piala AFC U-19, Oktober mendatang di Myanmar. Dia tidak mau mendengar selentingan tidak enak, karena sejatinya laga-laga tersebut cukup efektif untuk mengasah permainan Evan Dimas dkk.
"Tidak ada itu (uji coba bukan dari pelatih). Saya yang merancang program ini, BTN (Badan Tim Nasional) yang menyediakan fasilitasnya sama lawan uji coba, itu kenyataannya dan ini sudah benar," kata Indra, usai laga U-19 kontra Lebanon.
Menurut Indra, saat ini banyak hal yang didapatkan oleh anak didiknya setelah menjalani total 24 uji coba sejauh ini. Bukan hanya menetahui kekurangan, tapi pemain juga mulai semakin matang menjalankan instruksi.
Selain itu, dia kini memiliki beberapa alternatif strategi seandainya serangan dari satu sisi buntu, maka serangan dengan cara lain, dari sisi lain bisa dicoba dengan bagus. Namun, konsistensi dan keberanian untuk improvisasi di lapangan, lanjut dia, masih harus lebih dimatangkan.
Dari pengamatannya, itu yang masih harus dibenahi untuk meningkatkan finishing touch dan efektifitas permainan. Sebab, sisi kesalahan sendiri skuad Garuda Jaya yang dinilai juga memengaruhi efektifitas permainan, ternyata telah ditekan dan berada di bawah 20 persen.
Caranya, dengan melakukan pergantian, sekaligus mengubah strategi permainan. Itu membuat kesalahan yang biasanya berada di atas 21 persen, turun sampai dibawah 20 persen. Dari situ, faktor efektifitas permainan kembali ke barisan finisher .
"Kami akan berikan sesi latihan khusus untuk finishing. Agar kami bisa lebih efektif, masa ball possession menang di atas 70 persen, kami belum bisa cetak gol. Berani lepaskan tendangan jarak jauh, ini juga harus kami maksimalkan," tegasnya.
Selanjutnya, Timnas akan melakukan pemusatan terlebih dulu di Jogja, sebelum melanjutkan sesi uji coba dengan tur nusantara mulai 6 juni nanti. Meski jadwal pertandingan belum diumumkan, delapan pertandingan setidaknay dilakoni Evan dkk sampai akhir juli mendatang.
24 laga uji coba yang telah dijalani, lanjut dia, sangat bagus untuk persiapan menuju Piala AFC U-19, Oktober mendatang di Myanmar. Dia tidak mau mendengar selentingan tidak enak, karena sejatinya laga-laga tersebut cukup efektif untuk mengasah permainan Evan Dimas dkk.
"Tidak ada itu (uji coba bukan dari pelatih). Saya yang merancang program ini, BTN (Badan Tim Nasional) yang menyediakan fasilitasnya sama lawan uji coba, itu kenyataannya dan ini sudah benar," kata Indra, usai laga U-19 kontra Lebanon.
Menurut Indra, saat ini banyak hal yang didapatkan oleh anak didiknya setelah menjalani total 24 uji coba sejauh ini. Bukan hanya menetahui kekurangan, tapi pemain juga mulai semakin matang menjalankan instruksi.
Selain itu, dia kini memiliki beberapa alternatif strategi seandainya serangan dari satu sisi buntu, maka serangan dengan cara lain, dari sisi lain bisa dicoba dengan bagus. Namun, konsistensi dan keberanian untuk improvisasi di lapangan, lanjut dia, masih harus lebih dimatangkan.
Dari pengamatannya, itu yang masih harus dibenahi untuk meningkatkan finishing touch dan efektifitas permainan. Sebab, sisi kesalahan sendiri skuad Garuda Jaya yang dinilai juga memengaruhi efektifitas permainan, ternyata telah ditekan dan berada di bawah 20 persen.
Caranya, dengan melakukan pergantian, sekaligus mengubah strategi permainan. Itu membuat kesalahan yang biasanya berada di atas 21 persen, turun sampai dibawah 20 persen. Dari situ, faktor efektifitas permainan kembali ke barisan finisher .
"Kami akan berikan sesi latihan khusus untuk finishing. Agar kami bisa lebih efektif, masa ball possession menang di atas 70 persen, kami belum bisa cetak gol. Berani lepaskan tendangan jarak jauh, ini juga harus kami maksimalkan," tegasnya.
Selanjutnya, Timnas akan melakukan pemusatan terlebih dulu di Jogja, sebelum melanjutkan sesi uji coba dengan tur nusantara mulai 6 juni nanti. Meski jadwal pertandingan belum diumumkan, delapan pertandingan setidaknay dilakoni Evan dkk sampai akhir juli mendatang.
Finishing Touch, Masih Jadi Masalah Timnas U-19
Timnas Indonesia U-19 sudah melakoni 24 pertandingan uji coba hingga Mei 2014. Tim pelatih mengaku sudah memiliki catatan penting yang akan menjadi bahan evaluasi untuk Timnas U-19 dalam persiapan menghadapi Piala Asia 2014 di Myanmar
Dari 24 laga uji coba yang sudah dilakoni, Timnas U-19 mampu mencatatkan 15 kemenangan, 7 hasil seri, dan menelan dua kekalahan. Dua hasil minor yang diraih Garuda Jaya, didapat ketika menghadapi Oman dalam rangkaian Tur Timur Tengah dan saat melawan Myanmar, 7 Mei 2014, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Timnas U-19 mulai menemui ketidakstabilan grafik permainan dalam 5 laga uji coba yang digelar di periode Mei 2014. Hanya satu kemenangan yang mampu diraih Timnas U-19 dari 5 laga uji coba terakhir.
Itu didapatkan saat mereka menghadapi Yaman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, 23 Mei 2014 lalu. Ketika itu Timnas U-19 menghajar Yaman tiga gol tanpa balas.
Di 4 pertandingan lain, Timnas U-19 gagal meraih kemenangan. Meski di 4 laga itu mereka mampu mendominasi penguasaan bola, namun Timnas U-19 kesulitan mencetak gol.
Aspek finishing touch diakui pelatih Indra Sjafri menjadi hal yang harus segera diperbaiki oleh Timnas U-19. Maka dari itu, dia berniat untuk mengasah finishing touch para pemain di sesi latihan berikutnya.
"Penyelesaian akhir tetap belum berubah. Nanti akan kami buat sesi-sesi latihan penyelesaian akhir ini," kata Indra.
Mulai Ada Strategi Alternatif
Permainan Timnas U-19 belakangan menjadi kritikan banyak pihak. Evan Dimas cs dinilai masih minim kreativitas dalam mengembangkan strategi dan pola permainan.
Namun, dalam 5 pertandingan terakhir, Indra menganggap anak-anak asuhnya mulai mengalami perkembangan dalam hal kreativitas permainan. Para pemain mulai berani menampilkan permainan kombinasi yang lebih variatif.
Hal itu sangat terlihat ketika Timnas U-19 ditahan imbang oleh Lebanon 0-0 di Stadion Manahan, Solo, Rabu 28 Mei 2014.
"Di laga melawan Yaman, para pemain mulai berani main kombinasi dari kaki ke kaki, berani take over, dan melakukan tembakan ke gawang. Hasil pertandingan mungkin akan berbeda, jika ada Yabes yang punya kecepatan untuk mendobrak pertahanan lawan. Perbedaan strategi sudah direkam oleh anak-anak asuh saya," ucap Indra.
Selain mulai memiliki alternatif strategi, tingkat kesalahan yang dilakukan para pemain Timnas U-19 mulai mengalami penurunan. Itu dari catatan yang dimiliki Indra pada pertandingan menghadapi Lebanon.
"Konsentrasi para pemain semakin meningkat dan tingkat kesalahan yang menurun. Dari pertandingan melawan Lebanon, tingkat kesalahan kami di bawah 20 persen. Nah, ini adalah rekor bagi kami juga," jelas mantan pemain PSP Padang itu.
"Di uji coba melawan Lebanon, target kami tercapai. Kami mampu mendominasi penguasaan bola, 71 persen. Tapi, masih belum terjadi gol. Ini harus dievaluasi lagi. Kami akan lakukan evaluasi menyeluruh dari semua uji coba yang dilakukan berdasarkan tingkat statistik pertandingan," sambung dia.
Tanpa Kelemahan?
Permainan Timnas U-19 mendapatkan pujian bertubi-tubi dari lawan. Terakhir, pelatih Lebanon, Bassem Ali Mohammad, mengakui bahwa Timnas U-19 sama sekali tidak memiliki kelemahan. Pujian yang bisa saja jadi meninabobokkan
"Tidak ada kelemahan dari timnas Indonesia. Mereka sangat bagus dan mudah membangun permainan selama pertandingan," puji Bassem.
Bassem pun sangat puas, timnya bisa menahan imbang Timnas U-19 tanpa gol. Apalagi, hasil itu bisa diraih meski mereka hanya bermain dengan 10 orang saja.
"Kami memang sudah mendengar, Timnas U-19 adalah tim yang bagus. Dan kami sudah membuktikan hal itu. Kami sangat puas karena anak-anak bisa menahan imbang mereka dengan skor 0-0," ucapnya.
Berbeda dengan Lebanon, Wakil Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Harbiansyah Hanafiah, melihat Timnas U-19 masih memiliki beberapa kelemahan yang harus diperbaiki. "Masih ada beberapa momen salah passing. Dan saya menilai finishing touch sangat kurang," kata Harbiansyah.
Meski begitu, Harbiansyah tetap memuji perkembangan yang dialami para pemain Timnas U-19. Mental bertanding para pemain, dinilai Harbiansyah, sudah mengalami perbaikan.
"Mulai terlihat bersih dalam bermain. Para pemain bisa tampil sangat disiplin. Saya pikir semuanya sudah cukup baik perkembangannya," tutur Harbiansyah. [VIVAbola]
Selasa, 27 Mei 2014
Agenda Timnas Indonesia U-19
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menjadwalkan serangkaian persiapan bagi tim nasional Indonesia U-19 jelang berlaga di Piala Asia U-19 di Myanmar pada Oktober mendatang.
Setelah menghadapi Lebanon di Stadion Manahan Solo, Rabu (28/5/2014), skuat asuhan pelatih Indra Sjafri akan menjalani Tur Nusantara jilid ke-2. Rencananya, sebanyak delapan sampai sembilan laga akan dijalani. Tur dimulai pada 6 Juni mendatang.
“Tur akan dimulai dari Aceh. Kemudian, Padang, Riau, Bandung, Malang, Sidoarjo. Rencananya, timnas U-19 akan menjalani laga terakhir di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Itu merupakan stadion yang bersejarah untuk Timnas Indonesia U-19,” kata Sekjen PSSI, Joko Driyono.
Tur Nusantara merupakan agenda terakhir menghadapi tim lokal. Setelah itu, Evan Dimas Cs akan mengikuti turnamen Cotif di Valencia, Spanyol. Dalam turnamen untuk pesepakbola usia muda, sebanyak 10 tim akan berpartisipasi.
Negara yang akan berpartisipasi, yaitu Brasil U-20, Argentina, Arab Saudi, Ekuador, Tiongkok, Mauritania, dan Qatar akan ikut serta. Dua klub asal Spanyol, yakni Valencia dan Barcelona.
"Timnas Indonesia U-19 kemudian dijadwalkan mengikuti turnamen persiapan di Vietnam, September 2014. Itu menjadi fase terakhir," ujar Joko.[TRIBUNNEWS.COM]
Senin, 26 Mei 2014
Anggito Abimanyu Komentari Timnas Indonesia U-19
Ketua umum Persatuan Basket Seluruh Indonesia (PERBASI), Anggito Abimanyu, coba mengungkapkan pendapatnya soal kirpah Timnas sepakbola Indonesia U-19.
Komentar itu dilayangkan seturut dengan kehadirannya dalam duel tim Garuda Muda kontra Timnas Yaman U-19, yang berakhir imbang 1-1, Minggu (25/5) petang WIB.
"Bagus ya, di sini banyak pemain penghuni bench yang tampil, tapi tim yang baik ya seperti ini karena kualitas tim pelapis tidak jauh beda dengan penghuni tempat reguler," tutur Anggito di tengah pertandingan.
"VO2 Max mereka sendiri bahkan di atas rata-rata pemain senior. Sehingga mereka bermain hampir semua di atas rata-rata plus ada psikolognya. Jadi tak ada yang merasa jadi pemain cadangan dan secara mental sama dengan yang reguler. Itu bukan hal mudah untuk menghilangkan rasa kecemburuan.
"Kita harapkan mereka berprestasi di tingkat Asia karena mereka sudah di atas rata-rata ASEAN. Meski kemarin kalah dari Myanmar, tapi itu tak jadi ukuran," tandasnya.
Indra Sjafri: Timnas U-19 Lawan Yaman Sesuai Instruksi
Pelatih Indra Sjafri menilai tim nasional Indonesia U-19 telah bermain sesuai instruksinya, saat melawan timnas U-19 Yaman, di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta, Minggu (25/5/2014).
Laga itu berakhir 1-1. Gol Indonesia dicetak Hendra Sandi Gunawan dari titik penalti pada menit ke-58, sementara gol Yaman diciptakan Osama Ahmed dari titik putih pada menit ke-76.
Itu adalah pertemuan kedua timnas Indonesia U-19 dengan timnas Yaman U-19. Dalam pertemuan sebelumnya, Indonesia menang 3-0, di Stadion Maguwuharjo, Sleman, Jumat (23/5/2014).
Pemain yang tampil pada pertemuan kedua melawan Yaman memiliki jam terbang lebih sedikit dari pemain yang tampil pada pertemuan pertama. Indra pun menilai pemain yang tampil pada pertemuan kedua dengan Yaman patut diapresiasi.
"Walaupun belum sempurna, mereka sudah menjalankan apa yang diinstruksikan pelatih. Ada banyak hal yang bisa diambil dari hasil dua pertandingan kontra timnas Yaman U19. Kita akan melakukan evaluasi," ujar Indra Sjafri, Minggu.[KOMPAS.com]
Timnas U-19 Lawan Lebanon di Solo
Tim Nasional Indonesia Usia 19 melakukan pertandingan uji coba internasional melawan Timnas Lebanon di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Rabu (28/5).
"Pertandingan internasional mulai pukul 19.00 WIB," kata wakil ketua panitia pertandingan (Panpel) lokal, Herry Isranto, di Solo, Senin.
Menurut dia, Timnas U-19 Lebanon tersebut dijadwalkan tibadi Kota Solo, Selasa (27/5) siang kemudian malamnya pukul 19.00 WIB mencoba mencoba lapangan di Stadion Manahan.
Sementara Indonesia tidak melakukan uji coba lapangan dan mereka baru tiba di Kota Solo, Rabu (28/5) pagi, kemudian malamnya langsung bertanding lawan Lebanon.
Timnas Indonesia saat ini masih di Yogyakarta karena Evan Dimas dan kawan-kawan melakukan pertandingan uji coba dua kali melawan Yaman, di Stadion Maguwoharjo Sleman. Pertama menang 3-0 dan kedua bermain imbang 1-1.
Herry Isranto menjelaskan, pada pertandingan internasional Timnas Indonesia melawan Lebanon tersebut akan mencetak tiket masuk sebanyak 24 ribu lembar dari kapasitas stadion yang mencapai 25 ribu penonton.
"Tiket masuk stadion akan dijual di tiket boks langsung saat hari H atau Rabu (28/5) pagi dengan harga Rp30 ribu per lembar untuk tribun selatan dan utara, Rp50 ribu per lembar untuk tribun timur, " katanya.
Menurut dia, harga tiket masuk tribun barat akan dijual Rp75 ribu per lembar dan VIP Rp100 ribu per lembar. Masyarakat pencinta bola di Kota Solo, tidak perlu takuk kehabisan tiket karena panitia pencetak hampir sesuai kapasitas Stadion Manahan.
Menyinggung soal perizinan kepada pihak kepolisian, Herry menjelaskan, pihaknya sudah meminta izin adanya kegiatan pertandingan sepak bola Internasional kepada Polresta Surakarta.
Bahkan, pihaknya melibatkan anggota keamanan dari Polri dan TNI sebanyak 375 personel ditambah petugas Persis sebanyak 90 orang.
"Kami yakin pertadingan antara Timnas Indonesia melawan Lebanon akan berjalan seru. Masyarakat pencinta sepak bola akan hadir ke stadion ingin mendukung langsung, Evan Dimas dan kawan-kawan," katanya.
Bahkan, kata dia, pertandingan Internasional tersebut juga sangat bagus sebagai pelajaran berharga bagi anak-anak di Sekolah Sepak Bola (SSB) di Kota Solo.
"Pertandingan internasional mulai pukul 19.00 WIB," kata wakil ketua panitia pertandingan (Panpel) lokal, Herry Isranto, di Solo, Senin.
Menurut dia, Timnas U-19 Lebanon tersebut dijadwalkan tibadi Kota Solo, Selasa (27/5) siang kemudian malamnya pukul 19.00 WIB mencoba mencoba lapangan di Stadion Manahan.
Sementara Indonesia tidak melakukan uji coba lapangan dan mereka baru tiba di Kota Solo, Rabu (28/5) pagi, kemudian malamnya langsung bertanding lawan Lebanon.
Timnas Indonesia saat ini masih di Yogyakarta karena Evan Dimas dan kawan-kawan melakukan pertandingan uji coba dua kali melawan Yaman, di Stadion Maguwoharjo Sleman. Pertama menang 3-0 dan kedua bermain imbang 1-1.
Herry Isranto menjelaskan, pada pertandingan internasional Timnas Indonesia melawan Lebanon tersebut akan mencetak tiket masuk sebanyak 24 ribu lembar dari kapasitas stadion yang mencapai 25 ribu penonton.
"Tiket masuk stadion akan dijual di tiket boks langsung saat hari H atau Rabu (28/5) pagi dengan harga Rp30 ribu per lembar untuk tribun selatan dan utara, Rp50 ribu per lembar untuk tribun timur, " katanya.
Menurut dia, harga tiket masuk tribun barat akan dijual Rp75 ribu per lembar dan VIP Rp100 ribu per lembar. Masyarakat pencinta bola di Kota Solo, tidak perlu takuk kehabisan tiket karena panitia pencetak hampir sesuai kapasitas Stadion Manahan.
Menyinggung soal perizinan kepada pihak kepolisian, Herry menjelaskan, pihaknya sudah meminta izin adanya kegiatan pertandingan sepak bola Internasional kepada Polresta Surakarta.
Bahkan, pihaknya melibatkan anggota keamanan dari Polri dan TNI sebanyak 375 personel ditambah petugas Persis sebanyak 90 orang.
"Kami yakin pertadingan antara Timnas Indonesia melawan Lebanon akan berjalan seru. Masyarakat pencinta sepak bola akan hadir ke stadion ingin mendukung langsung, Evan Dimas dan kawan-kawan," katanya.
Bahkan, kata dia, pertandingan Internasional tersebut juga sangat bagus sebagai pelajaran berharga bagi anak-anak di Sekolah Sepak Bola (SSB) di Kota Solo.
Jam Terbang, Masalah Utama Timnas U-19
SLEMAN – Dampak absennya pemain-pemain inti Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19 begitu terasa kala mereka ditahan 1-1 oleh Timnas Yaman U-19, dalam laga Ujicoba kedua mereka tadi Malam.
Memang, nama-nama yang biasa menjadi andalan seperti Evan Dimas, Ravi Murdianto, Maldini Pali, dan Ilham Udin tidak nampak dalam starting line-up timnas. Walaupun masih mendominasi jalannya pertandingan dengan penguasaan bola 60:40, David Maulana cs seperti kehilangan akal ketika memasuki wilayah final third Yaman.
Pemain seperti Febly Gushendra, Bagas Adi Nugroho, Hendra Sandi, Ichsan Kurniawan, Miftahul Hamdi, dan Martinus Novianto memang jarang mendapatkan kesempatan bermain. Septian David Maulana sendiri biasa dimainkan dari bangku cadangan dan menjadi supersub bagi Indra Sjafri.
Hal tersebut juga diamini oleh pelatih asal Sumatera Barat ini, jam terbang menjadi masalah utama para pemain pelapisnya. Namun, ia juga memberikan apresiasi atas perjuangan mereka di atas lapangan dan akan melakukan evaluasi ke depannya.
“Akan ada banyak evaluasi dari permainan anak-anak. Bila melihat komposisi tim tadi, jam terbangnya memang masih jauh dari para pemain utama,” tutur Indra Sjafri, kepada wartawan usai pertandingan.
Sebenarnya saya tidak mau mengganti pemain utama, tapi akhirnya saya putuskan untuk melakukan rotasi pemain. Saya tetap apresiasi permainan mereka. Bagi saya, kalah menang tidak masalah yang penting adalah menjaga bagaimana kesiapan tim berjalan sesuai program,” paparnya.
Yaman Tahan Pemain Pelapis Timnas U-19
INILAHCOM, Sleman - Timnas Indonesia U-19 gagal mengalahkan Timnas Yaman U-19 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (25/5/2014). Skor berakhir imbang 1-1.
Di pertandingan uji coba kedua melawan Yaman, pelatih Indra Sjafri mengandalkan pemain pelapis. Dia mengandalkan Martinus Novianto sebagai target man. Evan Dimas berada di bangku cadangan.
Tak adanya Evan Dimas membuat Timnas U-19 mengandalkan Al Qomar dan Hendra Sandi untuk menciptakan peluang. Namun kedua gelandang Garuda Muda itu belum mampu menciptakan peluang hingga menit ke-20.
Peluang terbaik Timnas U-19 pada babak pertama tercipta di menit ke-35. Al Qomar melepaskan tendangan yang masih tepat dipelukan kiper Yaman, Thawab.
Lima menit kemudian, giliran Ichsan Kurniawan yang melepaskan tendangan dari depan kotak penalti Yaman. Namun bola hasil sepakannya masih melebar di sebelah kanan gawang. Di babak pertama tak ada gol yang tercipta.
Pada awal babak kedua, atau tepatnya menit ke-47, Hansamu yang maju ke lini pertahanan Yaman melepaskan tendangan dari depan kotak penalti. Namun Thawab bisa menepis bola.
Garuda Muda mendapat hadiah tendangan penalti setelah pemain Yaman, Akram Najib menyentuh bola dengan tangannya pada menit ke-52. Keputusan wasit, Thoriq Alkatiri sempat diprotes ofisial Yaman. Pertandingan pun terhenti selama empat menit.
Setelah pertandingan dilanjutkan Hendra Sandi menjadi algojo tendangan penalti. Dia mengirim bola ke pojok kiri gawang. Thawab bergerak ke arah sebaliknya. Gol tersebut tercipta di menit ke-57.
Yaman berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-77. Gol tercipta melalui tendangan penalti Ahmed Hesam. Dia mengirim bola ke pojok kanan. Sedangkan Awan Setho bergerak ke arah sebeliknya. Penalti itu terjadi setelah Miftahul Hamdi melanggar Alaaddin di kotak terlarang.
Hendra Sandi mengancam gawang Yaman pada menit ke-87. Sepakan kaki kanannya setelah mengeksekusi tendangan bebas mengarah langsung ke gawang Yaman. Namun, bola masih bisa ditepis oleh Thawab. Hingga bubaran, skor berakhir imbang 1-1.
Yaman U-19: Wasit Tidak Adil
Usai menahan imbang tim nasional Indonesia U-19 dengan skor 1-1, asisten pelatih dari Yaman U-19 mengaku kecewa dengan kepemimpinan dari wasit Thoriq Alkatiri.
Mohamad Saleh yang merupakan asisten dari pelatih utama, Ali Ahmed Qasem, menuding bahwa wasit telah berbuat tidak adil dalam laga tersebut.
Yaman sendiri tampak mampu mengimbangi permainan Indonesia yang dihuni oleh lapis kedua, laga harus berjalan alot hingga kedua gol yang terjadi harus lahir dari titik putih.
"Laga ini berbeda dengan laga sebelumnya. Permainan berjalan berimbang, terbukti dua gol dari titik penalti," kata Saleh usai laga.
"Kami bisa menunjukkan permainan berbeda setelah mengamati gaya permainan Indonesia di laga pertama," tambahnya.
"Wasit tidak adil. Pelanggaran Indonesia tidak diganjar kartu, namun bila dari Yaman yang melakukan pelanggaran langsung kena kartu."
"Tapi yang jelas, kami berterima kasih atas uji coba ini. Selanjutnya kami akan bertanding dengan Oman," tandasnya
Minggu, 25 Mei 2014
SEJARAH TIMNAS INDONESIA U-19
Timnas Indonesia U-19 merupakan timnas
Indonesia junior yang saat ini diarsiteki Indra Sjafri. Pelatih kelahiran
Padang, 2 Februari 1963, itu sendiri merupakan pelatih yang senang merangkak
dari bawah dan tidak mau ujug-ujug menangani timnas senior. Di luar karier
kepelatihannya, ia bisa disebut sebagai salah seorang one-club man di Indonesia
karena selalu bermain untuk PSP Padang.
Dalam perjalanannya, April 2013, Indra Sjafri sempat dicopot dari jabatannya sebagai pelatih timnas Indonesia U-19. Maklumlah, saat itu masih masa-masanya pemulihan gonjang-ganjing PSSI. PSSI "terpaksa" menurunkan pangkat Luis Manuel Blanco dari timnas Indonesia (senior) ke timnas Indonesia U-19 karena BTN (Badan Tim Nasional) PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti sudah mengangkat Jacksen Fereira Tiago sebagai pelatih timnas Indonesia (senior).
Namun, tidak lama kemudian, akhirnya Indra didaulat kembali untuk menangani timnas Indonesia U-19 karena Blanco menolak dan pulang ke Argentina. Kala itu ia berdalih bahwa dirinya dikontrak selama dua tahun oleh BTN PSSI yang saat itu dipimpin Isran Noor untuk menangani timnas Indonesia (senior).
Dalam perjalanannya, April 2013, Indra Sjafri sempat dicopot dari jabatannya sebagai pelatih timnas Indonesia U-19. Maklumlah, saat itu masih masa-masanya pemulihan gonjang-ganjing PSSI. PSSI "terpaksa" menurunkan pangkat Luis Manuel Blanco dari timnas Indonesia (senior) ke timnas Indonesia U-19 karena BTN (Badan Tim Nasional) PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti sudah mengangkat Jacksen Fereira Tiago sebagai pelatih timnas Indonesia (senior).
Namun, tidak lama kemudian, akhirnya Indra didaulat kembali untuk menangani timnas Indonesia U-19 karena Blanco menolak dan pulang ke Argentina. Kala itu ia berdalih bahwa dirinya dikontrak selama dua tahun oleh BTN PSSI yang saat itu dipimpin Isran Noor untuk menangani timnas Indonesia (senior).
Aliran prestasi timnas Indonesia U-19 yang bergulir bak bola salju
berawal dari timnas Indonesia U-17 ketika menjuarai HKFA International
Youth Football Invitation Tournament di Hong Kong pada 2012. Saat itu,
tim "Garuda Muda" yang juga diarsiteki Indra berhasil menjadi pemuncak
klasemen akhir dalam turnamen yang digelar pada Januari 2012, setelah
mencetak tiga kali kemenangan, yaitu 4-1 atas Makau, 1-0 atas Hong Kong,
dan 3-1 atas Singapura. Pada masa itu, Evan Dimas Darmono dan
kawan-kawan dianggap membuat kejutan di tengah minimnya persiapan
pembentukan tim. Tentu prestasi ini dijadikan propaganda PSSI-nya Djohar
Arifin Husin yang tengah diterpa dualisme.
Setahun kemudian, tim ini berubah wujud dari U-17 ke U-18 dengan Indra tetap sebagai arsitek. Ada juga yang menyebutnya sebagai U-19. Di tangannya, timnas Indonesia U-18 berhasil mempertahankan gelarnya dalam HKFA International Youth Football Invitation Turnamen, yang kali itu berlangsung pada Februari 2013.
Setelah ditahan 2-2 oleh Singapura dan menang 2-0atas Hong Kong, Gavin Kwan Adsit cs pun berhasil menjadi pemuncak klasemen akhir usai bermain kaca mata dengan Malaysia. Meskipun memiliki nilai yang sama (5 poin), Indonesia berhasil mengatasi Malaysia dengan selisih gol memasukkan-kemasukan 4-2 berbanding 3-1. Bukan hanya gelar juara, Gavin dan Mariando didaulat sebagai pemain terbaik.
Keberhasilan itu pun masih dianggap sebagai kejutan, dalam arti mengingat waktu persiapan yang minim. Maklumlah, masa persiapan tim ini hanya sepekan menjelang keberangkatan ke Hong Kong. Lebih dari itu, tentu saja gaya blusukan ala Indra.
Blusukan Mencari Pemain
Waktu persiapan yang minim seolah menjadi "ciri khas" bagi pembentukan timnas Indonesia di level mana pun. Namun, masa-masa persiapan yang lebih baik pun muncul menjelang Piala AFF U-19 pada 2013 di Jawa Timur. Terlepas dari itu, karena jangka waktu persiapan yang sudah lebih baik, PSSI langsung memberi target kepada anak-anak muda ini untuk meraih juara Piala AFF U-19, mengingat Indonesia sebagai tuan rumah dan semua tim ASEAN di level junior memiliki kemampuan yang tidak jauh berbeda.
Indra Sjafri pun blusukan untuk mencari pemain. Semula, 68 pemain sudah dihimpun untuk mengikuti pelatnas (pemusatan pelatihan nasional) di Jakarta pada Mei lalu dan direncanakan akan diciutkan menjadi 35 pemain untuk pelatnas di Timika di bulan Juni. Namun, secara mendadak, BTN PSSI menunda pelatnas karena sudah menugaskan Indra untuk memantau Indonesian Super League (ISL) U-21 tahun 2013.
Di bulan Juni, "menikmati" sambil berburu pemain di ISL U-21, Indra berhasil mendapatkan 105 pemain yang layak mengikuti Piala AFF U-19 dan babak kualifikasi Piala AFC U-19. Dari 105 pemain itu, sesuai kesepakatan dengan BTN PSSI, hanya 80 pemain yang akan mengikuti seleksi, termasuk para pemain seleksi "lulusan" turnamen HKFA.
Dalam perkembangannya, ke-80 pemain tadi diseleksi dalam dua gelombang pelatnas di Yogyakarta pada 23-26 Juni, dan 27-30 Juni. Hasilnya, pada 1 Juli BTN PSSI mengumumka 35 pemain yang akan mengikuti masa persiapan.
Masa persiapan umum diadakan pada 1-13 Juli 2013 dan masa persiapan khusus (teknik-taktik) pada 14 Juli hingga 4 Agustus. Selanjutnya adalah masa prakompetisi pada 5 Agustus sampai 8 September.
Setahun kemudian, tim ini berubah wujud dari U-17 ke U-18 dengan Indra tetap sebagai arsitek. Ada juga yang menyebutnya sebagai U-19. Di tangannya, timnas Indonesia U-18 berhasil mempertahankan gelarnya dalam HKFA International Youth Football Invitation Turnamen, yang kali itu berlangsung pada Februari 2013.
Setelah ditahan 2-2 oleh Singapura dan menang 2-0atas Hong Kong, Gavin Kwan Adsit cs pun berhasil menjadi pemuncak klasemen akhir usai bermain kaca mata dengan Malaysia. Meskipun memiliki nilai yang sama (5 poin), Indonesia berhasil mengatasi Malaysia dengan selisih gol memasukkan-kemasukan 4-2 berbanding 3-1. Bukan hanya gelar juara, Gavin dan Mariando didaulat sebagai pemain terbaik.
Keberhasilan itu pun masih dianggap sebagai kejutan, dalam arti mengingat waktu persiapan yang minim. Maklumlah, masa persiapan tim ini hanya sepekan menjelang keberangkatan ke Hong Kong. Lebih dari itu, tentu saja gaya blusukan ala Indra.
Blusukan Mencari Pemain
Waktu persiapan yang minim seolah menjadi "ciri khas" bagi pembentukan timnas Indonesia di level mana pun. Namun, masa-masa persiapan yang lebih baik pun muncul menjelang Piala AFF U-19 pada 2013 di Jawa Timur. Terlepas dari itu, karena jangka waktu persiapan yang sudah lebih baik, PSSI langsung memberi target kepada anak-anak muda ini untuk meraih juara Piala AFF U-19, mengingat Indonesia sebagai tuan rumah dan semua tim ASEAN di level junior memiliki kemampuan yang tidak jauh berbeda.
Indra Sjafri pun blusukan untuk mencari pemain. Semula, 68 pemain sudah dihimpun untuk mengikuti pelatnas (pemusatan pelatihan nasional) di Jakarta pada Mei lalu dan direncanakan akan diciutkan menjadi 35 pemain untuk pelatnas di Timika di bulan Juni. Namun, secara mendadak, BTN PSSI menunda pelatnas karena sudah menugaskan Indra untuk memantau Indonesian Super League (ISL) U-21 tahun 2013.
Di bulan Juni, "menikmati" sambil berburu pemain di ISL U-21, Indra berhasil mendapatkan 105 pemain yang layak mengikuti Piala AFF U-19 dan babak kualifikasi Piala AFC U-19. Dari 105 pemain itu, sesuai kesepakatan dengan BTN PSSI, hanya 80 pemain yang akan mengikuti seleksi, termasuk para pemain seleksi "lulusan" turnamen HKFA.
Dalam perkembangannya, ke-80 pemain tadi diseleksi dalam dua gelombang pelatnas di Yogyakarta pada 23-26 Juni, dan 27-30 Juni. Hasilnya, pada 1 Juli BTN PSSI mengumumka 35 pemain yang akan mengikuti masa persiapan.
Masa persiapan umum diadakan pada 1-13 Juli 2013 dan masa persiapan khusus (teknik-taktik) pada 14 Juli hingga 4 Agustus. Selanjutnya adalah masa prakompetisi pada 5 Agustus sampai 8 September.
Dalam rencananya, saat itu, setelah masa persiapan akhir, timnas junior
asuhan Indra hendak mencari 25 pemain yang menjadi skuad di Piala AFF
U-19, termasuk 13 kali pertandingan uji coba, baik internal maupun
eksternal. Dari 9 kali uji coba eksternal, mereka mencatat tujuh
kemenangan dan dua kali imbang ketika ditahan Sleman United 1-1 (20/7)
dan Uni Emirat Arab U-17 0-0 (22/8). Selebihnya, timnas mencatat
kemenangan atas PPLP Jawa Tengah (Diklat Salatiga) 3-1 (18/7), Popnas
DIY 5-0 (25/7), Protaba Bantul 3-0 (27/7), Putra Berlian 3-0 (3/8), PON
Jawa Timur 1-0 (17/8), Persegres U-21 4-0 (26/8), dan Jember United 7-0
(30/8).
Sebagai catatan, sebetulnya timnas Indonesia U-19 ditargetkan untuk melakoni dua pertandingan internasional. Lalu, muncullah Iran U-19 dan Korea Selatan U-19 sebagai lawan tanding. Namun, hanya timnas UEA U-17 yang menjadi lawannya di Kuala Lumpur, Malaysia. Itu pun pada awalnya akan berhadapan dengan timnas Arab Saudi U-19, tetapi batal. Selain itu, karena timnas Indonesia U-19 baru saja meladeni timnas UEA U-17 pada 22 Agustus di Malaysia, tentu saja rencana pertandingan melawan timnas Timor Leste U-19 pada 23 atau 24 Agustus di Dili dibatalkan. Suatu alasan yang logis mengingat masa recovery selama 1-2 hari dari Malaysia ke Timor Leste.
Meskipun PSSI memberi kesempatan kepada timnas Timor Leste U-19 untuk menggelar uji coba pada 31 Agustus atau 1 September, federasi sepakbola Timor Leste (FFTL) belum menanggapinya. Apalagi timnas Indonesia U-19 memiliki jadwal yang padat dan belum pasti ketika mengadakan pelatnas di Jatim. Lebih dari itu, pada hari tersebut, stadion di Dili sedang diselenggarakan acara nasional Timor Leste.
Disodori Pilihan Menggunakan Pemain SAD
Setelah pertandingan uji coba melawan Popnas DIY (25/7), ketika pelatnas di Yogyakarta, sudah ada lima pemain yang dicoret, termasuk Gavin Kwan Adsit yang "mengundurkan diri" karena lebih memilih untuk mengikuti seleksi di salah satu klub Rumania.
Pada 31 Juli Indra pun mencoret dua pemain depan, yaitu Reza Pahlevi dan Rofanda Faria. Reza dipulangkan karena dinilai kalah bersaing, sedangkan Rofanda mengalami cedera engkel yang diprediksi untuk masa pemulihan selama 2-3 bulan. Lalu, setelah menjalani pertandingan uji coba melawan Putra Berlian (3/8), giliran Fiwi Dwipan yang dicoret.
Pencoretan yang dilakukan secara bertahap itu tidak lantas Indra mendapatkan skuat terbaik. Karenanya, muncullah wacana untuk memanggil pemain dari proyek Uruguay, SAD (Sociedad Anonima Deportiva).
Ini menjadi pilihan yang "sulit". Di satu sisi, Indra mengakui minimnya hasil kompetisi junior di Indonesia, di sisi lain ia ingin menghindari "dampak politik" dari pemanggilannya pada beberapa pemain SAD. Namun, dengan ketegasannya, dari belasan pemain SAD, M. Junda dan Bagas menjadi dua pemain pertama SAD yang dicoret.
Kelak, hanya empat pemain SAD yang masuk skuat (berjumlah 20 pemain) di Piala AFF U-19, yaitu Hansamu Yama Pranata, Mahdi Fahri Albaar, Maldini Pali, dan Angga F. Putra. Dari 4 pemain itu, Hansamu yang punya tempat tak tergantikan di tim utama. Maldini juga masuk tim utama, tapi tidak selalu dia menjadi starter karena pertimbangan taktikal Indra.
Pada 27 Agustus Indra menyerahkan 20 dari 32 nama pemain kepada BTN PSSI, yang kemudian mengumumkan 20 pemain untuk Piala AFF U-19. Tentu saja, 12 pemain "sisa" lainnya masih disimpan untuk mengantisipasi pemain yang cedera. Lagi pula, mereka masih dipakai untuk babak kualifikasi Piala AFC U-19 tahun 2014 yang babak kualifikasinya untuk Indonesia digelar pada 2-8 Oktober 2013.
Sebagai catatan, sebetulnya timnas Indonesia U-19 ditargetkan untuk melakoni dua pertandingan internasional. Lalu, muncullah Iran U-19 dan Korea Selatan U-19 sebagai lawan tanding. Namun, hanya timnas UEA U-17 yang menjadi lawannya di Kuala Lumpur, Malaysia. Itu pun pada awalnya akan berhadapan dengan timnas Arab Saudi U-19, tetapi batal. Selain itu, karena timnas Indonesia U-19 baru saja meladeni timnas UEA U-17 pada 22 Agustus di Malaysia, tentu saja rencana pertandingan melawan timnas Timor Leste U-19 pada 23 atau 24 Agustus di Dili dibatalkan. Suatu alasan yang logis mengingat masa recovery selama 1-2 hari dari Malaysia ke Timor Leste.
Meskipun PSSI memberi kesempatan kepada timnas Timor Leste U-19 untuk menggelar uji coba pada 31 Agustus atau 1 September, federasi sepakbola Timor Leste (FFTL) belum menanggapinya. Apalagi timnas Indonesia U-19 memiliki jadwal yang padat dan belum pasti ketika mengadakan pelatnas di Jatim. Lebih dari itu, pada hari tersebut, stadion di Dili sedang diselenggarakan acara nasional Timor Leste.
Disodori Pilihan Menggunakan Pemain SAD
Setelah pertandingan uji coba melawan Popnas DIY (25/7), ketika pelatnas di Yogyakarta, sudah ada lima pemain yang dicoret, termasuk Gavin Kwan Adsit yang "mengundurkan diri" karena lebih memilih untuk mengikuti seleksi di salah satu klub Rumania.
Pada 31 Juli Indra pun mencoret dua pemain depan, yaitu Reza Pahlevi dan Rofanda Faria. Reza dipulangkan karena dinilai kalah bersaing, sedangkan Rofanda mengalami cedera engkel yang diprediksi untuk masa pemulihan selama 2-3 bulan. Lalu, setelah menjalani pertandingan uji coba melawan Putra Berlian (3/8), giliran Fiwi Dwipan yang dicoret.
Pencoretan yang dilakukan secara bertahap itu tidak lantas Indra mendapatkan skuat terbaik. Karenanya, muncullah wacana untuk memanggil pemain dari proyek Uruguay, SAD (Sociedad Anonima Deportiva).
Ini menjadi pilihan yang "sulit". Di satu sisi, Indra mengakui minimnya hasil kompetisi junior di Indonesia, di sisi lain ia ingin menghindari "dampak politik" dari pemanggilannya pada beberapa pemain SAD. Namun, dengan ketegasannya, dari belasan pemain SAD, M. Junda dan Bagas menjadi dua pemain pertama SAD yang dicoret.
Kelak, hanya empat pemain SAD yang masuk skuat (berjumlah 20 pemain) di Piala AFF U-19, yaitu Hansamu Yama Pranata, Mahdi Fahri Albaar, Maldini Pali, dan Angga F. Putra. Dari 4 pemain itu, Hansamu yang punya tempat tak tergantikan di tim utama. Maldini juga masuk tim utama, tapi tidak selalu dia menjadi starter karena pertimbangan taktikal Indra.
Pada 27 Agustus Indra menyerahkan 20 dari 32 nama pemain kepada BTN PSSI, yang kemudian mengumumkan 20 pemain untuk Piala AFF U-19. Tentu saja, 12 pemain "sisa" lainnya masih disimpan untuk mengantisipasi pemain yang cedera. Lagi pula, mereka masih dipakai untuk babak kualifikasi Piala AFC U-19 tahun 2014 yang babak kualifikasinya untuk Indonesia digelar pada 2-8 Oktober 2013.
Penyelenggaraan Piala AFF U-19 pun makin mendekat. Kegagalan timnas
Indonesia U-16 dalam Piala AFF U-16 tahun 2013 di Myanmar menjadi
pelecut semangat. Saat itu, timnas Indonesia U-16 asuhan pelatih Sutan
Harhara gagal membuat sejarah setelah di final dikalahkan Malaysia U-16
2-3 melalui adu penalti (2/9).
Bagi Indonesia, perjalanan di Piala AFF U-19 tahun 2013 tidak mudah. Setelah mengalahkan Brunei Darussalam 5-0 (10/9) dan Myanmar 2-1 (12/9), Indonesia memimpin klasemen Grup B untuk sementara untuk kemudian akan berhadapan dengan Vietnam yang dianggap sebagai lawan sesungguhnya. Sayang, Indonesia menyerah 1-2 dari Vietnam (14/9) dan sekaligus menyerahkan pimpinan klasemen kepada Vietnam.
Bagi Indonesia, perjalanan di Piala AFF U-19 tahun 2013 tidak mudah. Setelah mengalahkan Brunei Darussalam 5-0 (10/9) dan Myanmar 2-1 (12/9), Indonesia memimpin klasemen Grup B untuk sementara untuk kemudian akan berhadapan dengan Vietnam yang dianggap sebagai lawan sesungguhnya. Sayang, Indonesia menyerah 1-2 dari Vietnam (14/9) dan sekaligus menyerahkan pimpinan klasemen kepada Vietnam.
Akhirnya, setelah mengandaskan Timor
Leste 2-0 di semifinal (20/9), Indonesia pun berhasil mengempaskan
Vietnam 7-6 melalui adu penalti (22/9). Drama tos-tos-an benar-benar
menjadi "prasasti" timnas Indonesia U-19 dalam Piala AFF U-19 tahun
2013. Indonesia pun kembali mencatatkan sejarah terbaiknya dalam dunia
sepakbola.
Usai Indonesia mengalahkan Vietnam U-19 dan menjadi Juara AFF mereka
lantas diberikan tugas yang lebih berat lagi yaitu mengikuti kualifikasi
AFC.
Pada pertandingan
pertama, juara Piala AFF U-19 itu mampu mengandaskan Laos dengan skor
telak 4-0. Selanjutnya, di pertandingan kedua mampu mengalahkan Filipina
dengan skor 2-0. Dalam pertandingan terakhir menang atas Korea Selatan
dengan skor 3-2. Timnas Indonesia U-19
memastikan satu tiket ke putaran final Piala AFC U-19 2014 di Myanmar,
setelah mampu menjadi juara Grup G dengan raihan sembilan poin dari tiga
pertandingan kualifikasi yang dijalani.
Dan saat ini mereka sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti Final AFC di Myanmart yang akan dilaksanakan oktober mendatang.
HASIL UJI COBA TIMNAS U-19
TOUR NUSANTARA I
Timnas U-19 sedang melakukan persiapan untuk menghadapi Piala AFC di Myanmar Oktober nanti, agar dapat memenuhi target yakni Lolos Piala Dunia U-20, maka mereka melakukan uji coba dari berbagai klub dan negara. Berikut hasil uji coba Timnas Indonesia U-19
3 Februari 2014
PSS Sleman 1 – 3 Timnas Indonesia U-19
5 February 2014
Persiba Bantul 0 – 2 Timnas Indonesia U-19
7 February 2014
Pra PON DIY 2 – 3 Timnas Indonesia U-19
10 February 2014
Pra PON Jateng 0 – 1 Timnas Indonesia U-19
14 February 2014
PSIS Semarang 1 – 1 Timnas Indonesia U-19
17 February 2014
Persijap Jepara 1 – 1 Timnas Indonesia U-19
21 February 2014
Pra PON Jatim 1 – 1 Timnas Indonesia U-19
24 February 2014
Persebaya U-21 2 – 4 Timnas Indonesia U-19
28 February 2014
Persikoba Batu City 0 – 1 Timnas Indonesia U-19
3 March 2014
Persewangi Banyuwangi 0 – 1 Timnas Indonesia U-19
14 March 2014
Putra Samarinda U-21 0 – 2 Timnas Indonesia U-19
17 March 2014
Mitra Kukar U-21 0 – 0 Timnas Indonesia U-19
21 March 2014
Persiba Balikpapan U-21 0 – 3 Timnas Indonesia U-19
TOUR TIMUR TENGAH
9 April 2014
Timnas U-19 Oman 2-1 Timnas Indonesia U-19
11 April 2014
Timnas Oman U-19 1-2 Timnas Indonesia U-19
14 April 2014
Timnas UEA U-19 1-4 Timnas Indonesia U-19
16 April 2014
Timnas UEA U-19 1-2 Timnas Indonesia U-19
INTERNATIONAL FRIENDLY MATCH
5 Mei 2014
Timnas Myanmar U-19 1-1 Timnas Indonesia U-19
7 Mei 2014
Timnas Myanmar U-19 2-1 Timnas Indonesia U-19
23 Mei 2014
Timnas Yaman U-19 0-3 Timnas Indonesia U-19
25 Mei 2014
Timnas Yaman U-19 1-1 Timnas Indonesia U-19
28 Mei 2014
Timnas Lebanon U-19 0-0 Timnas Indonesia U-19
TOUR NUSANTARA II
6 Juni 2014
Timnas Indonesia U-19 4-0 Pra Pon Aceh U-21
11 Juni 2014
Timnas Indonesia U-19 1-0 Semen Padang U-21
16 Juni 2014
Timnas Indonesia U-19 4-0 Pra Pon Riau
20 Juni 2014
Timnas Indonesia U-19 2-1 Sriwijaya FC U-21
24 Juni 2014
Timnas Indonesia U-19 6-0 Pemkab Lingga
Timnas U-19 sedang melakukan persiapan untuk menghadapi Piala AFC di Myanmar Oktober nanti, agar dapat memenuhi target yakni Lolos Piala Dunia U-20, maka mereka melakukan uji coba dari berbagai klub dan negara. Berikut hasil uji coba Timnas Indonesia U-19
3 Februari 2014
PSS Sleman 1 – 3 Timnas Indonesia U-19
5 February 2014
Persiba Bantul 0 – 2 Timnas Indonesia U-19
7 February 2014
Pra PON DIY 2 – 3 Timnas Indonesia U-19
10 February 2014
Pra PON Jateng 0 – 1 Timnas Indonesia U-19
14 February 2014
PSIS Semarang 1 – 1 Timnas Indonesia U-19
17 February 2014
Persijap Jepara 1 – 1 Timnas Indonesia U-19
21 February 2014
Pra PON Jatim 1 – 1 Timnas Indonesia U-19
24 February 2014
Persebaya U-21 2 – 4 Timnas Indonesia U-19
28 February 2014
Persikoba Batu City 0 – 1 Timnas Indonesia U-19
3 March 2014
Persewangi Banyuwangi 0 – 1 Timnas Indonesia U-19
14 March 2014
Putra Samarinda U-21 0 – 2 Timnas Indonesia U-19
17 March 2014
Mitra Kukar U-21 0 – 0 Timnas Indonesia U-19
21 March 2014
Persiba Balikpapan U-21 0 – 3 Timnas Indonesia U-19
TOUR TIMUR TENGAH
9 April 2014
Timnas U-19 Oman 2-1 Timnas Indonesia U-19
11 April 2014
Timnas Oman U-19 1-2 Timnas Indonesia U-19
14 April 2014
Timnas UEA U-19 1-4 Timnas Indonesia U-19
16 April 2014
Timnas UEA U-19 1-2 Timnas Indonesia U-19
INTERNATIONAL FRIENDLY MATCH
5 Mei 2014
Timnas Myanmar U-19 1-1 Timnas Indonesia U-19
7 Mei 2014
Timnas Myanmar U-19 2-1 Timnas Indonesia U-19
23 Mei 2014
Timnas Yaman U-19 0-3 Timnas Indonesia U-19
25 Mei 2014
Timnas Yaman U-19 1-1 Timnas Indonesia U-19
28 Mei 2014
Timnas Lebanon U-19 0-0 Timnas Indonesia U-19
TOUR NUSANTARA II
6 Juni 2014
Timnas Indonesia U-19 4-0 Pra Pon Aceh U-21
11 Juni 2014
Timnas Indonesia U-19 1-0 Semen Padang U-21
16 Juni 2014
Timnas Indonesia U-19 4-0 Pra Pon Riau
20 Juni 2014
Timnas Indonesia U-19 2-1 Sriwijaya FC U-21
24 Juni 2014
Timnas Indonesia U-19 6-0 Pemkab Lingga
HASIL DRAWING PIALA ASIA U-19
Proses undian grup Piala Asia U-19 telah rampung digelar di Hotel Royal Park, Yangon, Myanmar, Kamis (24/4). Tim nasional U-19 Indonesia masuk dalam Grup B. Putaran final berlangsung di Myanmar, 9-23 Oktober 2014 dimana empat tim terbaik akan mendapat tiket tampil di Piala Dunia U-20, yang akan digelar Selandia Baru, 30 Mei sampai 2 Juni 2015.
Berikut adalah hasil drawing Final AFC
Grup A
Myanmar
Iran
Thailand
Yaman
Grup B
Uzbekistan
Australia
Uni Emirat Arab
Indonesia
Grup C
Korea Selatan
Jepang
Cina
Vietnam
Grup D
Irak
Korea Utara
Qatar
Oman
Biodata Ravi Murdianto
Biodata Pemain :
Nama: Ravi Murdianto
Tempat dan tanggal Lahir: Grobogan, 8 Januari 1995
Tinggi Badan: 183 cm
Posisi: Penjaga Gawang/Kiper Ibu : Murminah
Ayah : Hery Supriyanto
Zodiac :Capricorn
Berat Badan : 82 Kg Tempat dan tanggal Lahir: Grobogan, 8 Januari 1995
Tinggi Badan: 183 cm
Posisi: Penjaga Gawang/Kiper Ibu : Murminah
Ayah : Hery Supriyanto
Zodiac :Capricorn
Klub saat ini : Mitra Kukar F.C
Karier
Ravi lahir di Tegowanu, Grobogan, Jawa Tengah. Sejak kelas II Sekolah Dasar, Ravi bermain sepak bola dan bergabung dengan SSB Putra Bersemi. Saat itu, dia tidak menjadi seorang kiper melainkan gelandang dan striker. Namun, sejak kelas empat, dirinya kemudian pindah posisi menjadi kiper karena postur tubuhnya yang cukup tinggi menjadi faktor utama. Melihat kemampuan Ravi yang terus berkembang, Setelah kelas VI SD Ibunya Ravi, Murminah kemudian memindahkan Ravi ke SSB Tugumuda Semarang.untuk mendapatkan pelatihan yang lebih baik.Setelah kelas II Sekolah Menengah Pertama, Ravi berhasil lolos seleksi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar (PPLP) Jawa Tengah atau disebut Diklat Salatiga. Di Salatiga, kemampuannya terus diasah, refleknya semakin baik. 2 tahun kemudian, Ravi ditarik untuk masuk ke Diklat Ragunan. Dari Diklat Ragunan nama Ravi Murdianto semakin terkenal. Dia lolos seleksi masuk timnas Indonesia U-17, dan Indonesia U-19. Ravi kemudian direkrut klub Divisi I Liga Indonesia, Perserang Serang.
Karier internasional Sejak lolos seleksi tim nasional Indonesia U-17, dan Indonesia U-19, peran Ravi sebagai penjaga gawang utama di tim nasional junior tidak tergantikan. Bersama timnas Indonesia U-17 dan Indonesia U-19, ia sukses memenangkan turnamen HKFA di Hongkong dan Kejuaraan Remaja U-19 AFF 2013.
Biodata Dinan Yahdian Javier
Biodata Pemain :
Nama : Dinan Yahdian JavierTgl lahir : 6 April 1995
Asal daerah : Bantul, Yogyakarta
Asal klub : Deportivo Indonesia
Tinggi badan : 172 cm
Ayah : Ismayadi
Ibu : Dyah Ismayadi
Nama Dinan Yahdian Javier merupakan seorang pemain sepakbola
Indonesia yang saat ini bermain untuk klub Deportivo. Dinan sebagai
penyerang sayap kanan, bersama Timnas Indonesia U-19 tampil dibabak
kualifikasi AFC Cup 2014.
Dinan berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Ayahnya adalah seorang penjual koran. Namun Dinan tidak minder dengan keadaan tersebut.
Krier Sepakbola Dinan Yahdian Javier
Deportivo Indonesia U-17 ( Urugay )-2012
Deportivo Indonesia U-19 ( Urugay )-2013
Nama Dinan Yahdian Javier turut mencuat saat berhasil mempersembahkan piala AFF U-19 di Sidoarjo beberapa waktu lalu, skuad asuhan Indra Syafri juga mampu melaju ke babak putaran final piala Asia U-19 di Myanmar Oktober tahun ini.. Namun, capaian mengkilap itu rupanya tidak didapatkan Ian, sapaan akrabnya dengan mudah. “Saat masih kecil dia sering membuat ’’kekacauan”. Baik di rumah maupun di sekolahan,” ucap Ismayadi, ayah Ian di kediamannya RT 11 Wonocatur, Banguntapan kemarin (20/10).
Ian kecil saat berada di rumah kerap membuat kegaduhan. Usai pulang sekolah dia jarang beristirahat layaknya teman-teman sebayanya. Dia malah justru memilih bermain-main dengan menendang bola atau bola mainan dari kertas saat berada di dalam rumah.Tak jarang, ulah isengnya itu memicu berbagai perabotan rumah milik kedua orangtuanya rusak. Tak berhenti di situ, Ian kecil juga melakukan hal serupa kala di sekolah.
Ismayadi bercerita, guru-guru SD Ian menilai kemampuan dan energi anak keduanya itu layaknya anak SD yang sudah duduk di bangku kelas IV. Padahal, kala itu Ian baru duduk di bangku kelas II SD.
“Kemudian guru-guru SD menyarankan agar saya memeriksakan Ian di psikiater. Jangan-jangan dia mengidap kelainan,” kenangnya.
Lantas Ian kecil pun diperiksakan ke psikiater oleh kedua orangtuanya. Namun, sang psikiater menilai Ian tak mengidap kelainan apapun. Dia normal seperti anak-anak kecil pada umumnya.Agar energi Ian tersalurkan, Ismayadi kemudian berpikir untuk memasukkan Ian kecil ke salah satu SSB Alkid (alun-alun kidul). Selanjutnya, Ian dipindahkan ke SSB Baturetno.“Pada waktu itu saya tidak sepakbola. Memang tidak suka. Tetapi setelah saya masukkan ke SSB dia tidak seagresif dulu,” terang bapak empat anak ini.
Ternyata, usaha Ismayadi tak sia-sia. Saat masih di bangku SD Ian yag masuk skuad tim sepakbola provinsi DIJ berhasil meraih medali emas pada Porseni. “Kemudian Ian turut mewakili Indonesia di tingkat Asia Tenggara. Lagi-lagi, Jogja juara satu sepakbolanya,” ujar pria yang sehari-hari berprofesi sebagai agen dan loper koran ini.
Berangkat dari itu, karir Ian dalam dunia sepakbola terus menanjak. Pada 2011 lalu Ian masuk dalam skuad Pelita Jaya U-21. Kemudian, kemampuan Ian terendus pemandu bakat asal Sociedad Anonima Deportivo (SAD) Uruguay.
Akibatnya, masa pendidikan Ian di bangku SMA pun harus berpindah-pindah. Saat masih memperkuat tim Pelita Jaya U-21 Ian sekolah di SMA Darussalam Ciputat. Selanjutnya, saat masuk di SAD Ian berpindah lagi ke SMA Ragunan. “Ramadan kemarin program di SAD selesai. Akhirnya, sekarang pindah ke SMA 1 Sewon,” katanya.Bagi Ismayadi, peluang Ian masuk skuad timnas U-19 terbuka usai lebaran lalu. Ketika itu, dari 15 lulusan SAD 11 di antaranya ikut seleksi timnas U-19. Empat di antaranya gagal karena terganjal usia.“Ian ikut seleksi timnas di Jogja. Kemudian, dia ikut diberangkatkan ke Sidoarjo. Di sana salah satunya juga bertemu dengan Maldini Pali yang sama-sama pernah di SAD ,” urainya.
Dinan berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Ayahnya adalah seorang penjual koran. Namun Dinan tidak minder dengan keadaan tersebut.
Krier Sepakbola Dinan Yahdian Javier
Deportivo Indonesia U-17 ( Urugay )-2012
Deportivo Indonesia U-19 ( Urugay )-2013
Nama Dinan Yahdian Javier turut mencuat saat berhasil mempersembahkan piala AFF U-19 di Sidoarjo beberapa waktu lalu, skuad asuhan Indra Syafri juga mampu melaju ke babak putaran final piala Asia U-19 di Myanmar Oktober tahun ini.. Namun, capaian mengkilap itu rupanya tidak didapatkan Ian, sapaan akrabnya dengan mudah. “Saat masih kecil dia sering membuat ’’kekacauan”. Baik di rumah maupun di sekolahan,” ucap Ismayadi, ayah Ian di kediamannya RT 11 Wonocatur, Banguntapan kemarin (20/10).
Ian kecil saat berada di rumah kerap membuat kegaduhan. Usai pulang sekolah dia jarang beristirahat layaknya teman-teman sebayanya. Dia malah justru memilih bermain-main dengan menendang bola atau bola mainan dari kertas saat berada di dalam rumah.Tak jarang, ulah isengnya itu memicu berbagai perabotan rumah milik kedua orangtuanya rusak. Tak berhenti di situ, Ian kecil juga melakukan hal serupa kala di sekolah.
Ismayadi bercerita, guru-guru SD Ian menilai kemampuan dan energi anak keduanya itu layaknya anak SD yang sudah duduk di bangku kelas IV. Padahal, kala itu Ian baru duduk di bangku kelas II SD.
“Kemudian guru-guru SD menyarankan agar saya memeriksakan Ian di psikiater. Jangan-jangan dia mengidap kelainan,” kenangnya.
Lantas Ian kecil pun diperiksakan ke psikiater oleh kedua orangtuanya. Namun, sang psikiater menilai Ian tak mengidap kelainan apapun. Dia normal seperti anak-anak kecil pada umumnya.Agar energi Ian tersalurkan, Ismayadi kemudian berpikir untuk memasukkan Ian kecil ke salah satu SSB Alkid (alun-alun kidul). Selanjutnya, Ian dipindahkan ke SSB Baturetno.“Pada waktu itu saya tidak sepakbola. Memang tidak suka. Tetapi setelah saya masukkan ke SSB dia tidak seagresif dulu,” terang bapak empat anak ini.
Ternyata, usaha Ismayadi tak sia-sia. Saat masih di bangku SD Ian yag masuk skuad tim sepakbola provinsi DIJ berhasil meraih medali emas pada Porseni. “Kemudian Ian turut mewakili Indonesia di tingkat Asia Tenggara. Lagi-lagi, Jogja juara satu sepakbolanya,” ujar pria yang sehari-hari berprofesi sebagai agen dan loper koran ini.
Berangkat dari itu, karir Ian dalam dunia sepakbola terus menanjak. Pada 2011 lalu Ian masuk dalam skuad Pelita Jaya U-21. Kemudian, kemampuan Ian terendus pemandu bakat asal Sociedad Anonima Deportivo (SAD) Uruguay.
Akibatnya, masa pendidikan Ian di bangku SMA pun harus berpindah-pindah. Saat masih memperkuat tim Pelita Jaya U-21 Ian sekolah di SMA Darussalam Ciputat. Selanjutnya, saat masuk di SAD Ian berpindah lagi ke SMA Ragunan. “Ramadan kemarin program di SAD selesai. Akhirnya, sekarang pindah ke SMA 1 Sewon,” katanya.Bagi Ismayadi, peluang Ian masuk skuad timnas U-19 terbuka usai lebaran lalu. Ketika itu, dari 15 lulusan SAD 11 di antaranya ikut seleksi timnas U-19. Empat di antaranya gagal karena terganjal usia.“Ian ikut seleksi timnas di Jogja. Kemudian, dia ikut diberangkatkan ke Sidoarjo. Di sana salah satunya juga bertemu dengan Maldini Pali yang sama-sama pernah di SAD ,” urainya.
Biodata Muhammad Dimas Drajat
Biodata Pemain
Nama : MUHAMMAD DIMAS DRAJATTempat/Tanggal Lahir : 30-03-1997
Tinggi : 177
Berat : 77
Posisi : Forward
Negara : Indonesia
Klub : GRESIK UNITED U21
No Punggung : 7
Nama Punggung : MUHAMMAD DIMAS DRAJAT
Asal daerah : Gresik, Jatim
Dimas drajat tinggal di unit rumah bernama Gresik Kota Baru ( GKB ) . Dia adalah putra sulung oleh 3 saudara Sulkam ( almarhum ) dan Ibu Herawati .
Biodata Muchlis Hadi Ning Syaifullah
Awal Karir Sepakbola Muchlis Hadi
Biodata pemain
Nama : Muchlis Hadi Ning SyaifullahTempat / Lahir : Mojokerto, 26 Oktober 1996
Tinggi : 175 cm
Berat: 67 kg
Posisi: Penyerang
Nomor Punggung: 10
Negara: Indonesia
Pendidikan: SMA Taman Siswa Mojokerto
Pengalaman: Sekolah Sepak Bola ( SSB ) Sinar Mas Kota Mojokerto, Persikap
Prestasi: Juara AFF 2013
Pemain Favorit: Fernando Torres
Ayah : Samsul
Ibu : Sulifah
Awal karier sepakbola Muchlis Hadi Ning Syaifullah
Muchlis Hadi mengawali karir di Sekolah Sepak Bola sejak kelas 2 Sekolah Menengah Pertama. Jauh sebelum itu, ia sering bermain sepak bola antar kampung ketika duduk di bangku sekolah dasar. Ia pun dipercaya memperkuat tim Persekap Pasuruan. Saat itu pula, ia ditemukan Indra Sjafri yang memang mencari bibit-bibit unggul dengan berkeliling ke daerah. "Setelah itu ikut seleksi dan lolos ikut U-19 sampai sekarang," kata anak pertama dari dua bersaudara.Asal Nama Ning Syaifulloh
Ning Syaifullah merupakan salah satu penyerang trengginas yang dimiliki tim Petrokimia Gresik di era Galatama, dan awal Liga Indonesia dibentuk. Ia menjadi salah satu bagian dari trio maut Petrokimia kala itu, bersama dengan Widodo Cahyono Putro dan Jacksen F Tiago.
Orang tua Muchlis Hadi, Samsul, menambah nama anaknya menjadi Muchlis Hadi Ning Syaifulloh. “Makanya, nama panjang Muchlis saya tambahkan Ning Syaifullah. Sebab Ning Syaifullah itu, mantan pemain terkenal Petrokimia Gresik yang hebat,” Ujarnya
Awal Karir Sepakbola Muchlis Hadi
Muchlis Hadi mengawali karir di Sekolah Sepak Bola sejak kelas 2 Sekolah Menengah Pertama. Jauh sebelum itu, ia sering bermain sepak bola antar kampung ketika duduk di bangku sekolah dasar. Ia pun dipercaya memperkuat tim Persekap Pasuruan. Saat itu pula, ia ditemukan Indra Sjafri yang memang mencari bibit-bibit unggul dengan berkeliling ke daerah. "Setelah itu ikut seleksi dan lolos ikut U-19 sampai sekarang," kata anak pertama dari dua bersaudara.
Samsul sendiri bukan asal-asalan dalam melatih Muchlis kecil, karena ia sebelumnya adalah mantan stopper tim Assyabab Surabaya, satu angkatan dengan Mustaqim dan Putut Wijanarko. Berbekal ilmu sebagai pemain bola inilah, Samsul lantas menempa Muchlis cara menggocek, menendang, menyundul, serta mengontrol bola.
Keterbatasan finansial tidak menghalangi niat Muchlis Hadi Ning Syaifullah untuk berprestasi di level internasional. Mengawali karir sebagai pesepakbola dengan seadanya, Muchlis pun kini menjadi pilar tim nasional Indonesia U-19 yang lolos ke putaran final Piala Asia 2014 di Myanmar.
Semasa kecilnya, Muchlis harus rela dilatih oleh orang tua sendiri lantaran tidak mampu membayar biaya masuk mengikuti Sekolah Sepak Bola (SSB). Keterbatasan dana membuat Muchlis kecil sehari-hari hanya berlatih di bawah pengawasan sang ayah, Samsul Hadi.
“Biaya masuk SSB memang mahal saat itu untuk ukuran kami, Sehingga tidak semua bisa masuk SSB bagus, termasuk anak saya. Tidak seperti rekan-rekannya yang lebih mampu, yang bisa berlatih di SSB berkualitas yang ada di Surabaya maupun Malang,” buka Samsul
Namun niatan kuat anak pertama dari dua bersaudara buah pasangan Samsul dan Sulifah ini menemui hasil positif kala dipanggil masuk timnas U-19 di bawah kendali pelatih Indra Sjafri. Bahkan, pemain kelahiran 26 Oktober 1996 itu menjadi salah satu pilar utama skuat Garuda Jaya kala menjuarai Piala AFF 2013, dan meloloskan tim ke Myanmar.
“Sejak SD [Sekolah Dasar] saya sudah melihat anak saya memang punya talenta bermain sepakbola. Saya yakin saat itu, anak saya bakal menjadi pemain bagus. Karena tak mampu di SSB Surabaya atau Malang, saya didik sendiri di kampung," ceritanya.
Biodata Maldini Pali
Biodata pemain
Nama : Maldini Pali
Alias : Maldini
Tgl lahir : 27 Januari 1995
Asal daerah : Mamuju,
Sulawesi Barat
Asal klub : Deportivo Indonesia
Tinggi badan 172 cm
Kebangsaan: Indonesia
Posisi Gelandang Sayap
Ayah: Paulus Pangloli Pali
Ibu: Esti Tambing
Read more at http://uniqpost.com/profil/maldini-pali/
Read more at http://uniqpost.com/profil/maldini-pali/
Kebangsaan :
Indonesia
Posisi : Gelandang
Sayap
Ayah :
Paulus Pangloli Pali
Ibu : Esti TambingNomor : 15
Biografi
Maldini Pali adalah pemain sepak bola Indonesia yang membela Timnas U-19 di kejuaraan piala AFF 2013 dan piala AFC U-19. Kedua orang Maldini adalah penggemar sepak bola saat masih dalam kandungan dokter menjelaskan bahwa yang akan lahir adalah anak kembar laki-laki, orangtuanya mempersiapkan dua nama yaitu Maldini Pali dan Mancini Pali. Namun setelah USG ulang secara detail ternyata hanya satu anak laki-laki yang akan lahir dan dipilih nama Maldini Pali. Karier Maldini sebagai pemain sepakbola dimulai saat ia mengikuti kompetisi Tashan Cup, salah satu kejuaraan sepak bola lokal yang pernah dijuarainya. Dari sinilah Maldini mulai mengasah bakatnya sebagai pemain sepak bola profesional.
Dalam kompetisi Piala Suratin di Sinjai, tim Maldini berhasil menjadi juara, membuat SSB Hasanuddin Makassar tertarik dengan talenta dan kemampuan Maldini dalam bermain bola. Maldini juga dipanggil untuk mengikuti turnamen Walikota Cup U-15 di Makassar. Karir Maldini di dunia sepak bola semakin cemerlang ketika pembentukan Indonesia Footbal Academi (IFA). Maldini lolos dalam seleksi Timnas U-16 di Uzbekistan. Satu tahun kemudian, Maldini terpilih menjadi salah satu dari tiga utusan Indonesia untuk berlatih di Leicester City, Inggris, selama tiga bulan. Maldini kemudian ditawari kontrak beberapa klub besar Indonesia, seperti Persija, Arema, Persib Bandung, dan Pelita Jaya. Namun Maldini memilih Pelita Jaya.
Maldini dikontrak selama tiga tahun, dengan gaji Rp 3 juta per bulan. Karier Internasional Maldini dimulai di tim nasional Indonesia U-17 dan berlanjut di tim nasional Indonesia U-19. Tahun 2013, Maldini Pali ikut memperkuat timnas U-19 dalam ejuaraan AFF U-19 2013 sebagai gelandang sayap. Maldini tampil baik saat tim Garuda Muda mengalahkan Timor Leste pada babak semifinal Kejuaraan Remaja U-19 AFF 2013 di Sidoarjo, Jawa Timur. Maldini sukses mengantarkan Timans U-19 menjuarai Kejuaraan AFF U-19 2013 setelah berhasil mengalahkan Vietnam dengan skor 7-6 melalui adu penalti.
Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Maldini Pali dan garuda muda lainnya kembali berlaga di piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos pada 8 Oktober 2013 berakhir dengan kemenangan Indonesia, Timnas U-19 menang telak atas laos 4-0. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 selanjutnya melawan Korea Selatan, Maldini kerap mengacak-acak barisan pertahanan lawan. Ia juga menyumbang assist untuk terciptanya gol kedua Indonesia yang dicetak Evan Dimas. Dalam laga itu, Timnas U-19 berhasil mengalahkan juara bertahan Piala Asia 11 kali, Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi AFC U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar.
Dalam kompetisi Piala Suratin di Sinjai, tim Maldini berhasil menjadi juara, membuat SSB Hasanuddin Makassar tertarik dengan talenta dan kemampuan Maldini dalam bermain bola. Maldini juga dipanggil untuk mengikuti turnamen Walikota Cup U-15 di Makassar. Karir Maldini di dunia sepak bola semakin cemerlang ketika pembentukan Indonesia Footbal Academi (IFA). Maldini lolos dalam seleksi Timnas U-16 di Uzbekistan. Satu tahun kemudian, Maldini terpilih menjadi salah satu dari tiga utusan Indonesia untuk berlatih di Leicester City, Inggris, selama tiga bulan. Maldini kemudian ditawari kontrak beberapa klub besar Indonesia, seperti Persija, Arema, Persib Bandung, dan Pelita Jaya. Namun Maldini memilih Pelita Jaya.
Maldini dikontrak selama tiga tahun, dengan gaji Rp 3 juta per bulan. Karier Internasional Maldini dimulai di tim nasional Indonesia U-17 dan berlanjut di tim nasional Indonesia U-19. Tahun 2013, Maldini Pali ikut memperkuat timnas U-19 dalam ejuaraan AFF U-19 2013 sebagai gelandang sayap. Maldini tampil baik saat tim Garuda Muda mengalahkan Timor Leste pada babak semifinal Kejuaraan Remaja U-19 AFF 2013 di Sidoarjo, Jawa Timur. Maldini sukses mengantarkan Timans U-19 menjuarai Kejuaraan AFF U-19 2013 setelah berhasil mengalahkan Vietnam dengan skor 7-6 melalui adu penalti.
Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Maldini Pali dan garuda muda lainnya kembali berlaga di piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos pada 8 Oktober 2013 berakhir dengan kemenangan Indonesia, Timnas U-19 menang telak atas laos 4-0. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 selanjutnya melawan Korea Selatan, Maldini kerap mengacak-acak barisan pertahanan lawan. Ia juga menyumbang assist untuk terciptanya gol kedua Indonesia yang dicetak Evan Dimas. Dalam laga itu, Timnas U-19 berhasil mengalahkan juara bertahan Piala Asia 11 kali, Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi AFC U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar.
Biodata Ilham Udin Armayn
Biodata pemain
Nama : Ilham Udin ArmayinAlias : Ilham
Tgl lahir : 10 Mei 1996
Asal daerah : Halmahera Selatan, Maluku Utara
Asal klub : Diklat Ragunan
Tinggi badan 163 cm
Nomor : 20
Agama : Islam
Ibu : Rohani
Biografi
Sejak kecil Ilham udin armayn sudah menjadi anak yatim setelah ditinggal oleh Ayahnya pada usia 9 tahun karena sakit. Ilham merupakan anak keempat dari enam bersaudara ia diasuh oleh ibunya yang bernama Rohani. Perjuangan Rohani dalam merawat dan membesarkan Ilham serta lima saudaranya sangatlah berat. Ani menjadi tulang punggung keluarga setealh ditinggal suaminya. Ibu Ilham bekerja sebagai pembantu rumah tangga demi demi menafkahi dan membesarkan anak-anaknya.
Talenta Ilham Udin dalam sepak bola sudah nampak dari kecil. Sang ibu pun mengetahui hal itu meski sang ibu tidak bisa berbuat banyak dan tidak sepenuhnya menyokong Ilham menjadi pesepakbola. Akan tetapi dukungan moril yang diberikan sang ibu kepada Ilham dan motivasi dari sang ibu menyemangati Ilham untuk meraih impian menjadi pesepakbola seperti saat ini. Karir pertama Ilham Udin di dunia sepak bola berkat perjuangan dari sang Paman Safrin yang mendaftarkan Ilham ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Tunas Gamalan di Tarnate.
Dari sinilah talenta Ilham mulai terasah. Sebelum bergabung menjadi pemain timnas, Ilham pernah bergabung dengan Persiter Ternate hingga akhirnya Ilham dilirik oleh timnas dan bergabung menjadi pemain muda Indonesia U-15. Talenta terus berkembang, hingga Ilham kembali ditarik ke Timnas Indonesia U-17 bahkan di Timnas U-17 Ilham dipercaya menjadi Kapten dan berhasil membawa timnas Indonesia U-17 menjuarai turnamen internasional di Hongkong.
Saat ini, Ilham Udin kembali menoreh prestasi di ajang AFF U-19 menjadi striker andalan dari timnas U-19 Ilham kembali menjadi juru kunci kemenangan Indonesia menjadi juara AFF U-19, tak hanya itu Ilham juga menjadi salah satu faktor penyebab Indonesia bisa lolos ke semi final saat melawan Malaysia dimana Ilham berhasil menyumbangkan satu gol saat itu. Saat laga pamungkas melawan Vietnam, Ilham Udin Armaiyn menjadi penendang penalti terakhir sekaligus penentu kemenangan Indoesia atas Vietnam dengan hasil akhir 7-6 mengantarkan Timnas U-19 Indonesia menjuarai Piala AFF.
Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Ilham Udin Armayn kembali memperkuat timnas U-19 dalam laga piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos berhasil dengan kemenangan telak 4-0 untuk Indonesia. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 berikutnya melawan Korea Selatan, Meskit tidak berhasil mencetak gol, Ilham juga ikut berkontribusi danmengantarkan Timnas U-19 meraih kemengangan atas Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi AFC U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar.
Talenta Ilham Udin dalam sepak bola sudah nampak dari kecil. Sang ibu pun mengetahui hal itu meski sang ibu tidak bisa berbuat banyak dan tidak sepenuhnya menyokong Ilham menjadi pesepakbola. Akan tetapi dukungan moril yang diberikan sang ibu kepada Ilham dan motivasi dari sang ibu menyemangati Ilham untuk meraih impian menjadi pesepakbola seperti saat ini. Karir pertama Ilham Udin di dunia sepak bola berkat perjuangan dari sang Paman Safrin yang mendaftarkan Ilham ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Tunas Gamalan di Tarnate.
Dari sinilah talenta Ilham mulai terasah. Sebelum bergabung menjadi pemain timnas, Ilham pernah bergabung dengan Persiter Ternate hingga akhirnya Ilham dilirik oleh timnas dan bergabung menjadi pemain muda Indonesia U-15. Talenta terus berkembang, hingga Ilham kembali ditarik ke Timnas Indonesia U-17 bahkan di Timnas U-17 Ilham dipercaya menjadi Kapten dan berhasil membawa timnas Indonesia U-17 menjuarai turnamen internasional di Hongkong.
Saat ini, Ilham Udin kembali menoreh prestasi di ajang AFF U-19 menjadi striker andalan dari timnas U-19 Ilham kembali menjadi juru kunci kemenangan Indonesia menjadi juara AFF U-19, tak hanya itu Ilham juga menjadi salah satu faktor penyebab Indonesia bisa lolos ke semi final saat melawan Malaysia dimana Ilham berhasil menyumbangkan satu gol saat itu. Saat laga pamungkas melawan Vietnam, Ilham Udin Armaiyn menjadi penendang penalti terakhir sekaligus penentu kemenangan Indoesia atas Vietnam dengan hasil akhir 7-6 mengantarkan Timnas U-19 Indonesia menjuarai Piala AFF.
Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Ilham Udin Armayn kembali memperkuat timnas U-19 dalam laga piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos berhasil dengan kemenangan telak 4-0 untuk Indonesia. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 berikutnya melawan Korea Selatan, Meskit tidak berhasil mencetak gol, Ilham juga ikut berkontribusi danmengantarkan Timnas U-19 meraih kemengangan atas Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi AFC U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar.
Biodata Yabes
Biodata pemain
Nama : Yabes Roni MalaifaniTgl lahir : 6 Februari 1995
Asal daerah : Alor, Nusa Tenggara Timur
Asal klub : Putra Kenari
Posisi : winger, striker
Karier Junior : 2011 PS KDP, 2012-2013 Persap Alor
Ibu : Sepriana Malaifani
Biografi Yabes Roni Malaifani
Pelatih Timnas Indonesia U19, Indra Sjafri dulunya pernah berujar bahwa Yabes Roni Mlaifani nantinya bisa jadi kartu truf dari Timnas Indonesia U19. Meskipun berstatus sebagai pemain yang baru bergabung di Timnas Indonesia U19, namun kemampuannya bisa menjadi pemain andalan rahasia di kubu Timnas Indonesia
Pemuda yang lahir di Nusa Tenggara Timur ini, baru bergabung dengan skuad Timnas Garuda Berjaya pada gelaran kualifikasi AFC ini. Dirinya sendiri bergabung bersama empat pemain baru lainnya seperti Dio Permana, Angga Febriyanto Putra, dan Awan Setho Raharjo.
Yabes Roni Malaifani Namun, Indra Sjafri memberikan perhatian khusus pada pemain bernama Yabes Roni Malaifani ini. Menurutnya pemain yang berposisi sebagai penyerang sayap ini cukup bisa diandalkan skillnya untuk menjadi pemain kunci dan senjata rahasia bagi Timnas Indonesia U19.
Yabes, anak NTT kelahiran Alor, menunjukkan perkembangan yang sangat luar biasa pada sesi internal game. Dia akan menjadi kartu truf kami di Pra Piala Asia U-19,” ujar Indra Sjafri
Menggantikan peran Dinan Yahdian Javier di sisi sayap kanan, Yabes Roni Malaifani langsung mengobrak-abrik pertahanan Filipina. Puncaknya, aksi menawan yang diakhiri dengan satu gol indah mampu dilesakkannya ke gawang lawan dan menggenapkan kemenangan Indonesia menjadi 2-0 atas Filipina.
Pemuda yang lahir di Nusa Tenggara Timur ini, baru bergabung dengan skuad Timnas Garuda Berjaya pada gelaran kualifikasi AFC ini. Dirinya sendiri bergabung bersama empat pemain baru lainnya seperti Dio Permana, Angga Febriyanto Putra, dan Awan Setho Raharjo.
Yabes Roni Malaifani Namun, Indra Sjafri memberikan perhatian khusus pada pemain bernama Yabes Roni Malaifani ini. Menurutnya pemain yang berposisi sebagai penyerang sayap ini cukup bisa diandalkan skillnya untuk menjadi pemain kunci dan senjata rahasia bagi Timnas Indonesia U19.
Yabes, anak NTT kelahiran Alor, menunjukkan perkembangan yang sangat luar biasa pada sesi internal game. Dia akan menjadi kartu truf kami di Pra Piala Asia U-19,” ujar Indra Sjafri
Menggantikan peran Dinan Yahdian Javier di sisi sayap kanan, Yabes Roni Malaifani langsung mengobrak-abrik pertahanan Filipina. Puncaknya, aksi menawan yang diakhiri dengan satu gol indah mampu dilesakkannya ke gawang lawan dan menggenapkan kemenangan Indonesia menjadi 2-0 atas Filipina.
Biodata Hendra Sandi Gunawan
Biodata pemain
Nama Lengkap
: Hendra Sandi Gunawan
Alias :
Hendra Sandi / Hendra
Tanggal
Lahir : 10 Februari 1995
Tempat Lahir
: Aceh Selatan, Nangroe Aceh Darussalam
Zodiac :
Aquarius
Ayah : M Ali
Ibu : HayaniPosisi : Gelandang bertahan
Nomor : 11
Biografi
Hendra Sandi Gunawan lahir di Aceh Selatan, 10
Februari 1995 adalah pemain sepak bola Timnas Indonesia U-19. Di TImnas U-19,
Hendra menempati posisi sebagai gelandang bertahan. Hendra merupakan anak
ketiga dari empat bersaudara pasangan M Ali dan Hayani. Ia merupakan
satu-satunya anak laki-laki, ketiga saudaranya adalah perempuan.
Selain bermain di Timnas U-19, ia juga bermain untuk klub Persiraja Banda Aceh. Sejak kecil, Hendra juga sudah bercita-cita menjadi pemain timnas. Setelah sempat belajar di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar (PPLP) PSSI Aceh Selatan, Hendra Sandi Gunawan akhirnya direkrut oleh tim ternama di Serambi Mekkah, Persiraja Banda Aceh. Pada suatu pertandingan Indonesia Premier League (IPL) membela Persiraja, aksi Hendra Sandi mampu memikat hati Indra Sjafri untuk menariknya dalam memperkuat Timnas Indonesia U19.
Selain bermain di Timnas U-19, ia juga bermain untuk klub Persiraja Banda Aceh. Sejak kecil, Hendra juga sudah bercita-cita menjadi pemain timnas. Setelah sempat belajar di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar (PPLP) PSSI Aceh Selatan, Hendra Sandi Gunawan akhirnya direkrut oleh tim ternama di Serambi Mekkah, Persiraja Banda Aceh. Pada suatu pertandingan Indonesia Premier League (IPL) membela Persiraja, aksi Hendra Sandi mampu memikat hati Indra Sjafri untuk menariknya dalam memperkuat Timnas Indonesia U19.
Biodata Evan Dimas Darmono
Biodata pemain
Nama : Evan DimasTgl lahir : 13 Maret 1995
Asal daerah : Surabaya, Jatim
Asal klub: Persebaya 1927
Tinggi badan 163 cm
Zodiac :
Aries
Kebangsaan:
Indonesia
Posisi: Gelandang
Ayah: Condro
Darmono
Ibu: Ana Nomor punggung : 6
Biografi
Evan merupakan anak dari pasangan
Condro Darmono dan Ana. Ayahnya bekerja sebagai tenaga security di salah
satu komplek perumahan elit di kawasan Surabaya Barat. Evan
menyelesaikan proses belajarnya di SMA Shafta Lontar Citra Surabaya. Ia
pertama kali tekun bermain sepakbola sejak kelas 4 Sekolah Dasar (SD).
Ia sempat menimba ilmu di SSB Sasana Bhakti (Sakti) bersama saudara
sepupunya, Feri Ariawan. Bakatnya semakin terasah, ketika bergabung
dengan SSB Mitra Surabaya pada 2007, saat itu Evan masih berusia 12
tahun.
Di lapangan hijau, ia berperan sebagai gelandang. Meski postur tubuhnya mungil, daya jelajahnya sangat tinggi. Evan juga dikenal sebagai gelandang yang memiliki tenaga ekstra. Mitra Surabaya, salah satu klub yang berada dalam naungan kompetisi internal PSSI Surabaya, menjadi tim pertama yang dibela oleh Evan. Penampilan gemilangnya bersama Mitra, membuat namanya termasuk dalam skuad Surabaya untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III Jatim 2011.
Selain itu, ia juga tercatat sebagai pemain tim Divisi II, Surabaya Muda. Evan menyandang ban kapten Tim Nasional (Timnas) U-17 Indonesia, sekaligus sukses mengantar Garuda Muda menjuarai HKFA International Youth Invitation Tournamen di Hongkong, awal 2012. Pada 2012 Evan terpilih sebagai wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’, yang disponsori oleh salah satu apparel terkenal. Ia kemudian terbang ke Barcelona, menyisihkan ratusan ribu pemain muda lainnya di Indonesia. Di Barcelona, Evan mendapat pelatihan dan arahan langsung dari eks pelatih Barcelona, Pep Guardiola.
Di lapangan hijau, ia berperan sebagai gelandang. Meski postur tubuhnya mungil, daya jelajahnya sangat tinggi. Evan juga dikenal sebagai gelandang yang memiliki tenaga ekstra. Mitra Surabaya, salah satu klub yang berada dalam naungan kompetisi internal PSSI Surabaya, menjadi tim pertama yang dibela oleh Evan. Penampilan gemilangnya bersama Mitra, membuat namanya termasuk dalam skuad Surabaya untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III Jatim 2011.
Selain itu, ia juga tercatat sebagai pemain tim Divisi II, Surabaya Muda. Evan menyandang ban kapten Tim Nasional (Timnas) U-17 Indonesia, sekaligus sukses mengantar Garuda Muda menjuarai HKFA International Youth Invitation Tournamen di Hongkong, awal 2012. Pada 2012 Evan terpilih sebagai wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’, yang disponsori oleh salah satu apparel terkenal. Ia kemudian terbang ke Barcelona, menyisihkan ratusan ribu pemain muda lainnya di Indonesia. Di Barcelona, Evan mendapat pelatihan dan arahan langsung dari eks pelatih Barcelona, Pep Guardiola.
Read more at http://uniqpost.com/profil/evan-dimas/
Pada tahun 2013, dia dipanggil timnas U-19 untuk mengikuti Kejuaraan
Remaja U-19 AFF 2013. Evan terpilih menjadi kapten tim menggantikan
Gavin Kwan Adsit yang sedang trial di klub CFR Cluj. Di kejuaraan ini
Evan menjadi pencetak gol terbanyak untuk Indonesia dengan 5 gol dan
menjadikan timnas menjuarai Piala AFF untuk pertama kalinya.
Dua minggu setelahnya, timnas U-19 bertanding di Kualifikasi Kejuaraan
U-19 AFC 2014. Di pertandingan penentuan grup melawan Korea Selatan,
Evan berhasil mencetak hattrick yang membuat Indonesia lolos ke final.
Biodata Paulo Oktavianus Sitanggang
Nama : Paulo Oktavianus Sitanggang
Tgl lahir : 17 Oktober 1995
Asal daerah : Sumatera Utara
Asal klub : Persid Jember
Tinggi badan 163 cm
Posisi : Gelandang
Tgl lahir : 17 Oktober 1995
Asal daerah : Sumatera Utara
Asal klub : Persid Jember
Tinggi badan 163 cm
Posisi : Gelandang
Karier Sepakbola
Paulo Oktavianus Sitanggang Paulo memulai karier sepakbola juniornya pada tahun 2012, dengan bergabung di klub SSB Kurnia Medan. Pada tahun 2013, ia pindah ke klub Jember United. Pada tahun ini, 2014, ia bergabung di klub Mitra Kukar.
Paulo memulai karier Internasionalnya mulai tahun 2013, dengan membela Timnas Indonesia U-19. Ia membela U-19 di ajang Kualifikasi Kejuaraan U-19 AFC 2014 melawan Laos dan Filipina
Sejak kecil Paulo sudah memiliki minat yang tinggi terhadap sepak bola itulah sebabnya orang tuanya memasukan dirinya ke sekolah sepak bola di SSB Kurnia Medan. Tidak lama setelah itu, ia memutuskan untuk berlatih di SSB yang dipimpin ayahnya sendiri yakni di Surya Putra Mariendal Medan. Pada 2011, pemain gelandang yang memiliki potongan rambut seperti samurai jepang ini mengikuti seleksi All Star Team Challenge yang digelar oleh AC Milan Junior Camp. Ia berhasil masuk ke dalam daftar 18 pesepakbola muda yang dibawa ke San Siro, Milan. Meski dinyatakan lolos, ia gagal ke Italia karena mengalami cedera.
Namun demikian, Paulo tetap bersemangat dengan terus berlatih. Saat kelas 2 SMA, ia meninggalkan kota asal dan merantau ke Jember, Jawa Timur untuk menjadi pemain sepak bola profesional. Di Jember, ia bergabung bersama Jember United. Paulo mengikuti seleksi Timnas Indonesia U-19, tertarik dengan talenta yang dimilki Paulo, Indra Sjafri, pelatih Timnas U-19 memasukkan namanya sebagai salah satu dari 20 pemain yang dibawa ke turnamen Kejuaraan Remaja U-19 AFF 2013.
Paulo memperkuat timnas Indonesia U-19 di ajang Kualifikasi Kejuaraan U-19 AFC 2014 melawan Laos. Ia menggantikan Mohamad Hargianto di menit ke-43, setalah ia masuk, timnas U-19 berhasil menambah tiga gol setelah sebelumnya unggul satu gol termasuk golnya di menit ke-84 pada hasil akhir 4-0 untuk kemenangan Indonesia U-19. Dalam laga selanjutnya Kualifikasi Kejuaraan U-19 AFC 2014 melawan Filipina, umpan terobosan Paulo sukses diterima Yabes Roni, yang menghasilkan satu gol lima menit sebelum pertandingan berakhir dengan hasil akhir 2-0 untuk Indonesia.
Paulo memulai karier Internasionalnya mulai tahun 2013, dengan membela Timnas Indonesia U-19. Ia membela U-19 di ajang Kualifikasi Kejuaraan U-19 AFC 2014 melawan Laos dan Filipina
Sejak kecil Paulo sudah memiliki minat yang tinggi terhadap sepak bola itulah sebabnya orang tuanya memasukan dirinya ke sekolah sepak bola di SSB Kurnia Medan. Tidak lama setelah itu, ia memutuskan untuk berlatih di SSB yang dipimpin ayahnya sendiri yakni di Surya Putra Mariendal Medan. Pada 2011, pemain gelandang yang memiliki potongan rambut seperti samurai jepang ini mengikuti seleksi All Star Team Challenge yang digelar oleh AC Milan Junior Camp. Ia berhasil masuk ke dalam daftar 18 pesepakbola muda yang dibawa ke San Siro, Milan. Meski dinyatakan lolos, ia gagal ke Italia karena mengalami cedera.
Namun demikian, Paulo tetap bersemangat dengan terus berlatih. Saat kelas 2 SMA, ia meninggalkan kota asal dan merantau ke Jember, Jawa Timur untuk menjadi pemain sepak bola profesional. Di Jember, ia bergabung bersama Jember United. Paulo mengikuti seleksi Timnas Indonesia U-19, tertarik dengan talenta yang dimilki Paulo, Indra Sjafri, pelatih Timnas U-19 memasukkan namanya sebagai salah satu dari 20 pemain yang dibawa ke turnamen Kejuaraan Remaja U-19 AFF 2013.
Paulo memperkuat timnas Indonesia U-19 di ajang Kualifikasi Kejuaraan U-19 AFC 2014 melawan Laos. Ia menggantikan Mohamad Hargianto di menit ke-43, setalah ia masuk, timnas U-19 berhasil menambah tiga gol setelah sebelumnya unggul satu gol termasuk golnya di menit ke-84 pada hasil akhir 4-0 untuk kemenangan Indonesia U-19. Dalam laga selanjutnya Kualifikasi Kejuaraan U-19 AFC 2014 melawan Filipina, umpan terobosan Paulo sukses diterima Yabes Roni, yang menghasilkan satu gol lima menit sebelum pertandingan berakhir dengan hasil akhir 2-0 untuk Indonesia.
Biodata Zulfiandi
Biodata pemain
Nama : ZulfiandiAlias : Zul
Tanggal Lahir : 17 Juli 1995
Tempat Lahir : Bireuen, Aceh
Ayah : Alfian
Ibu: Supini
Tinggi Badan: 178 cm
Posisi: Gelandang
Klub: PSSB Bireun, Aceh Nomor punggung : 19
Profil pemain
Zulfiandi adalah putra dari pasangan Alfian dan Supini. Ayahnya bekerja sebagai Supir Bus Lintas Sumatera, sedangkan Ibunya sebagai Ibu Rumah Tangga.Awal mulanya posisi bermain Zulfiandi adalah seorang striker, kemudian pelatih Rukman Amin yang melatih di klub SSB Brata Reuleut Bireun mengubah posisinya menjadi gelandang. Ia tampil di Piala AFF U-19 dan di kualifikasi Piala Asia U-19.
Zulfiandi mengawali karir sepak bola dengan berbagai kesulitan seperti tidak mampu membeli sepatu karena masalah ekonomi. Saat itu, tanpa sepengetahuan orang tuanya Zul memilih untuk menabung sedikit demi sedikit. Setelah terkumpul sejumlah uang, barulah ayahnya menambahkan setelah mengetahui bahwa anaknya itu sangat membutuhkan sepatu baru. Hingga saat ini, Zul masih menyimpan sepatu tersebut sebagai kenang-kenangan.
Sempat jadi Striker, tapi nyaman saat jadi gelandang
Awalnya posisi Zulfiandi adalah seorang striker, kemudian pelatih Rukma Amin yang melatih di Klub SSB Brata Leureut mengganti posisinya menjadi gelandang. Zulfiandi pun mengungkapkan sosok pelatih Rukma Amin menjadi sosok yang penting dalam mengubah karir sepakbolanya.
"Saya tidak mungkin menjadi seperti ini jika Coach Rukma Amin tidak melatih saya. Dia adalah sosok terpenting di karier sepakbola saya. Selain Coach Rukma ayah dan ibu saya juga sangat berjasa. Ibu sempat melarang saya jadi pemain sepakbola, tapi akhirnya dia mengerti" ungkap Zulfiandi.
Biodata Muhammad Hargianto
Biodata Pemain
Nama : Muhammad HargiantoAlias : Hagi
Tgl lahir : 24 Juli 1996
Asal daerah: Jakarta
Asal klub: Diklat Ragunan
Tinggi badan : 166 cm
Posisi : Gelandang
Berat : 57 kg
Agama : Islam
Nomor punggung : 8
Ayah : Sigit Setyawan
Ibu : Sri Arbani Harsanti
Adik : Muhammad Dimas Hargiharso (Timnas U-16) dan Diajeng Rahma Hargianti
Biografi pemain
Muhammad Hargianto siswa Diklat Ragunan, dan juga anak
dari orang tua yang berprofesi sebagai Guru di Tangerang, yang taraf
kehidupan untuk di Jakarta dan sekitarnya tak bisa dikatakan keluarga
berada, walau bukan keluarga yang kekurangan.
Namun
ketekunannya mengantarkan anaknya menjadi pesepakbola adalah hal yang
harus juga diperhatikan, layak kehormatan disematkan kepada mereka,
mengingat pesepakbola tidak selalu menuai kesuksesan seperti halnya anak
yang dilahirkannya.
Berjuang
dari kecil mengantar anak, kemana saja kesana kemari dengan sepeda
motor yang mereka miliki, dengan menyisihkan penghasilan yang pas pasan,
tentu bukanlah pengorbanan kecil dengan harapan yang tak tentu, hari
depan anaknya untuk menjadi pesepakbola yang berhasil.
Hasil
barangkali hanyalah khayalan dan harapan semata, yang susah untuk dapat
dibayangkan, apalagi diraihnya, dan memang begitulah setiap perjuangan
manusia menuju kesuksesan, yang pada awalnya tak tentu apa yang akan
diperolehnya dikemudian.
Namun
sedikit demi sedikit terkuak kemampuan dan talenta serta kemauan besar
dari anaknya sendiri dalam menekuni sepakbola, sehingga memperoleh
tempat sejak usia 12 tahun dengan menjadi salah satu pemain TimNas U13
di turnamen yamaha Cup.
Sejak
saat itulah Hargianto mengenal dan dikenal Indra syafri, dan sejak
itulah Indra syafri tak pernah ketinggalan mengikutkan Hargianto dalam
setiap seleksinya, yang ternyata mampu memperoleh tempat dalam TimNas
U17, U18 hingga U19 yang sekarang ini.
Bahkan
Indra syafri menandaskan, dari keikutsertaan binaannya sejak U13, kini
hanya tinggal Hargianto yang masih bertahan dan tersisa dalam persaingan
ketat untuk mencapai Timnas U19, entah untuk selanjutnya, apakah
Hargianto terus mampu bertahan dan mempertahankan posisinya didalam
skuad Timnas.
Namun
keberhasilan moncernya dirinya dalam penampilan Piala AFF dan Piala
Asia U19, seolah tak tergantikan, malah terlihat sudah memiliki trio
lapangan tengah yang susah untuk digantikan, bersama Evan Dimas dan
Zulfiandi.
Lini
tengah yang dihuni oleh trio Muhammad Hargiyanto, Evan Dimas, dan
Zulfiandi memang menjadi nyawa permainan Timnas Indonesia U19. Di laga
melawan Filipina, si anak ibukota Muhammad Hargianto menjadi salah satu
bintang lapangan tengah berkat golnya dari tendangan bebas yang cukup
istimewa.
Gol
bola mati dengan tendangan geledek terukur dari lapangan tengah, adalah
kualitas talenta Hargianto sebagai pemain andalan di lapangan tengah,
daya jelajah umpan terukur dan tendangan geledek yang susah untuk
ditandingi., dan yang terpenting adalah semangat tekad pantang menyerah
yang ada didalam dirinya, yang sekaligus memotivasi teman temannya
dilapangan pertandingan.
Biodata Mahdi Fahri Albaar
Biodata pemain
Nama : Mahdi Fahri AlbaarTgl lahir : 27 September 1996
Asal daerah : Ternate, Maluku Utara
Asal klub : Deportivo Indonesia
Tinggi badan : 171 cm
Nomor punggung : 4
Agama : Islam
Zodiac : Libra
Satu lagi talenta muda dari Ternate bernama Mahdi Fahri Albaar bergabung dalam seleksi pemain timnas Indonesia U-19 yang dipersiapkan untuk kejuaraan AFF 2013 di Jawa Timur. Mahdi bersama 10 pemain SAD angkatan tahun 2012 diserahkan PSSI untuk diseleksi memperkuat timnas U-19.
Mahdi Fahri
Albaar adalah pemain yang beberapa kali memperkuat tim pelajar Maluku
Utara. Meskipun berusia sangat muda Mahdi sudah dipercaya memperkuat tim
senior Persiter Ternate. Menempati posisi bek kanan dan kadang bek
kiri, Mahdi pernah tampil di ajang pertandingan segitiga piala Walikota
Ternate (Persiter, Persebaya Surabaya dan PSM Makassar) dengan
penampilan yang menjanjikan. Mahdi juga yang bersama Djali Ibrahim
memperkuat Persiter U17 mampu mengalahkan Timnas U17 (1-0) yang ketika
itu dikapteni putra Ternate Ilham Udin Armaiyn. Djali kemudian ditarik
coach Indra bergabung dengan Ilham di Timnas.
Mahdi mencuat
kembali namanya ketika lolos seleksi dari sekian ratus pesepakbola muda
seluruh Indonesia untuk berguru ke Uruguay (Amerika Selatan) dalam
program SAD Indonesia pada Januari 2012.
Adapun
nama 11 pemain tim SAD Indonesia 2012 yang mengikuti pelatnas tim
Garuda Muda di Sidoarjo dan Surabaya adalah Mahdi Fahri Albaar, Dinan Yahdian, Angga
Febrianto, Rudolfo Yanto, Awan Setho, Hasanmu Yama,
Maldini, M. Junda, Vicky Melano, Ryuji Utomo, serta Untung Wibowo.
Langganan:
Postingan (Atom)