Awal Karir Sepakbola Muchlis Hadi
Biodata pemain
Nama : Muchlis Hadi Ning SyaifullahTempat / Lahir : Mojokerto, 26 Oktober 1996
Tinggi : 175 cm
Berat: 67 kg
Posisi: Penyerang
Nomor Punggung: 10
Negara: Indonesia
Pendidikan: SMA Taman Siswa Mojokerto
Pengalaman: Sekolah Sepak Bola ( SSB ) Sinar Mas Kota Mojokerto, Persikap
Prestasi: Juara AFF 2013
Pemain Favorit: Fernando Torres
Ayah : Samsul
Ibu : Sulifah
Awal karier sepakbola Muchlis Hadi Ning Syaifullah
Muchlis Hadi mengawali karir di Sekolah Sepak Bola sejak kelas 2 Sekolah Menengah Pertama. Jauh sebelum itu, ia sering bermain sepak bola antar kampung ketika duduk di bangku sekolah dasar. Ia pun dipercaya memperkuat tim Persekap Pasuruan. Saat itu pula, ia ditemukan Indra Sjafri yang memang mencari bibit-bibit unggul dengan berkeliling ke daerah. "Setelah itu ikut seleksi dan lolos ikut U-19 sampai sekarang," kata anak pertama dari dua bersaudara.Asal Nama Ning Syaifulloh
Ning Syaifullah merupakan salah satu penyerang trengginas yang dimiliki tim Petrokimia Gresik di era Galatama, dan awal Liga Indonesia dibentuk. Ia menjadi salah satu bagian dari trio maut Petrokimia kala itu, bersama dengan Widodo Cahyono Putro dan Jacksen F Tiago.
Orang tua Muchlis Hadi, Samsul, menambah nama anaknya menjadi Muchlis Hadi Ning Syaifulloh. “Makanya, nama panjang Muchlis saya tambahkan Ning Syaifullah. Sebab Ning Syaifullah itu, mantan pemain terkenal Petrokimia Gresik yang hebat,” Ujarnya
Awal Karir Sepakbola Muchlis Hadi
Muchlis Hadi mengawali karir di Sekolah Sepak Bola sejak kelas 2 Sekolah Menengah Pertama. Jauh sebelum itu, ia sering bermain sepak bola antar kampung ketika duduk di bangku sekolah dasar. Ia pun dipercaya memperkuat tim Persekap Pasuruan. Saat itu pula, ia ditemukan Indra Sjafri yang memang mencari bibit-bibit unggul dengan berkeliling ke daerah. "Setelah itu ikut seleksi dan lolos ikut U-19 sampai sekarang," kata anak pertama dari dua bersaudara.
Samsul sendiri bukan asal-asalan dalam melatih Muchlis kecil, karena ia sebelumnya adalah mantan stopper tim Assyabab Surabaya, satu angkatan dengan Mustaqim dan Putut Wijanarko. Berbekal ilmu sebagai pemain bola inilah, Samsul lantas menempa Muchlis cara menggocek, menendang, menyundul, serta mengontrol bola.
Keterbatasan finansial tidak menghalangi niat Muchlis Hadi Ning Syaifullah untuk berprestasi di level internasional. Mengawali karir sebagai pesepakbola dengan seadanya, Muchlis pun kini menjadi pilar tim nasional Indonesia U-19 yang lolos ke putaran final Piala Asia 2014 di Myanmar.
Semasa kecilnya, Muchlis harus rela dilatih oleh orang tua sendiri lantaran tidak mampu membayar biaya masuk mengikuti Sekolah Sepak Bola (SSB). Keterbatasan dana membuat Muchlis kecil sehari-hari hanya berlatih di bawah pengawasan sang ayah, Samsul Hadi.
“Biaya masuk SSB memang mahal saat itu untuk ukuran kami, Sehingga tidak semua bisa masuk SSB bagus, termasuk anak saya. Tidak seperti rekan-rekannya yang lebih mampu, yang bisa berlatih di SSB berkualitas yang ada di Surabaya maupun Malang,” buka Samsul
Namun niatan kuat anak pertama dari dua bersaudara buah pasangan Samsul dan Sulifah ini menemui hasil positif kala dipanggil masuk timnas U-19 di bawah kendali pelatih Indra Sjafri. Bahkan, pemain kelahiran 26 Oktober 1996 itu menjadi salah satu pilar utama skuat Garuda Jaya kala menjuarai Piala AFF 2013, dan meloloskan tim ke Myanmar.
“Sejak SD [Sekolah Dasar] saya sudah melihat anak saya memang punya talenta bermain sepakbola. Saya yakin saat itu, anak saya bakal menjadi pemain bagus. Karena tak mampu di SSB Surabaya atau Malang, saya didik sendiri di kampung," ceritanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar