Jumat, 30 Mei 2014
Finishing Touch, Masih Jadi Masalah Timnas U-19
Timnas Indonesia U-19 sudah melakoni 24 pertandingan uji coba hingga Mei 2014. Tim pelatih mengaku sudah memiliki catatan penting yang akan menjadi bahan evaluasi untuk Timnas U-19 dalam persiapan menghadapi Piala Asia 2014 di Myanmar
Dari 24 laga uji coba yang sudah dilakoni, Timnas U-19 mampu mencatatkan 15 kemenangan, 7 hasil seri, dan menelan dua kekalahan. Dua hasil minor yang diraih Garuda Jaya, didapat ketika menghadapi Oman dalam rangkaian Tur Timur Tengah dan saat melawan Myanmar, 7 Mei 2014, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Timnas U-19 mulai menemui ketidakstabilan grafik permainan dalam 5 laga uji coba yang digelar di periode Mei 2014. Hanya satu kemenangan yang mampu diraih Timnas U-19 dari 5 laga uji coba terakhir.
Itu didapatkan saat mereka menghadapi Yaman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, 23 Mei 2014 lalu. Ketika itu Timnas U-19 menghajar Yaman tiga gol tanpa balas.
Di 4 pertandingan lain, Timnas U-19 gagal meraih kemenangan. Meski di 4 laga itu mereka mampu mendominasi penguasaan bola, namun Timnas U-19 kesulitan mencetak gol.
Aspek finishing touch diakui pelatih Indra Sjafri menjadi hal yang harus segera diperbaiki oleh Timnas U-19. Maka dari itu, dia berniat untuk mengasah finishing touch para pemain di sesi latihan berikutnya.
"Penyelesaian akhir tetap belum berubah. Nanti akan kami buat sesi-sesi latihan penyelesaian akhir ini," kata Indra.
Mulai Ada Strategi Alternatif
Permainan Timnas U-19 belakangan menjadi kritikan banyak pihak. Evan Dimas cs dinilai masih minim kreativitas dalam mengembangkan strategi dan pola permainan.
Namun, dalam 5 pertandingan terakhir, Indra menganggap anak-anak asuhnya mulai mengalami perkembangan dalam hal kreativitas permainan. Para pemain mulai berani menampilkan permainan kombinasi yang lebih variatif.
Hal itu sangat terlihat ketika Timnas U-19 ditahan imbang oleh Lebanon 0-0 di Stadion Manahan, Solo, Rabu 28 Mei 2014.
"Di laga melawan Yaman, para pemain mulai berani main kombinasi dari kaki ke kaki, berani take over, dan melakukan tembakan ke gawang. Hasil pertandingan mungkin akan berbeda, jika ada Yabes yang punya kecepatan untuk mendobrak pertahanan lawan. Perbedaan strategi sudah direkam oleh anak-anak asuh saya," ucap Indra.
Selain mulai memiliki alternatif strategi, tingkat kesalahan yang dilakukan para pemain Timnas U-19 mulai mengalami penurunan. Itu dari catatan yang dimiliki Indra pada pertandingan menghadapi Lebanon.
"Konsentrasi para pemain semakin meningkat dan tingkat kesalahan yang menurun. Dari pertandingan melawan Lebanon, tingkat kesalahan kami di bawah 20 persen. Nah, ini adalah rekor bagi kami juga," jelas mantan pemain PSP Padang itu.
"Di uji coba melawan Lebanon, target kami tercapai. Kami mampu mendominasi penguasaan bola, 71 persen. Tapi, masih belum terjadi gol. Ini harus dievaluasi lagi. Kami akan lakukan evaluasi menyeluruh dari semua uji coba yang dilakukan berdasarkan tingkat statistik pertandingan," sambung dia.
Tanpa Kelemahan?
Permainan Timnas U-19 mendapatkan pujian bertubi-tubi dari lawan. Terakhir, pelatih Lebanon, Bassem Ali Mohammad, mengakui bahwa Timnas U-19 sama sekali tidak memiliki kelemahan. Pujian yang bisa saja jadi meninabobokkan
"Tidak ada kelemahan dari timnas Indonesia. Mereka sangat bagus dan mudah membangun permainan selama pertandingan," puji Bassem.
Bassem pun sangat puas, timnya bisa menahan imbang Timnas U-19 tanpa gol. Apalagi, hasil itu bisa diraih meski mereka hanya bermain dengan 10 orang saja.
"Kami memang sudah mendengar, Timnas U-19 adalah tim yang bagus. Dan kami sudah membuktikan hal itu. Kami sangat puas karena anak-anak bisa menahan imbang mereka dengan skor 0-0," ucapnya.
Berbeda dengan Lebanon, Wakil Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Harbiansyah Hanafiah, melihat Timnas U-19 masih memiliki beberapa kelemahan yang harus diperbaiki. "Masih ada beberapa momen salah passing. Dan saya menilai finishing touch sangat kurang," kata Harbiansyah.
Meski begitu, Harbiansyah tetap memuji perkembangan yang dialami para pemain Timnas U-19. Mental bertanding para pemain, dinilai Harbiansyah, sudah mengalami perbaikan.
"Mulai terlihat bersih dalam bermain. Para pemain bisa tampil sangat disiplin. Saya pikir semuanya sudah cukup baik perkembangannya," tutur Harbiansyah. [VIVAbola]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar