Pelatih Timnas U-19 Indonesia, Indra Sjafri, meminta agar anak asuhnya tidak dituntut selalu menang dalam laga uji coba. Kata dia, itu tidak menggambarkan kekuatan Garuda Jaya yang sebenarnya.
Indra berpendapat, ketika Maldini Pali dan kawan-kawan menelan hasil seri atau kalah, mereka langsung dihakimi. Padahal, laga uji coba merupakan wadah bagi para pemain untuk belajar dan menambah pengalaman jelang laga berikutnya.
"Basic skill (kemampuan mendasar) anak-anak yang harus diperbaiki, dan usia Timnas U-19 masih sangat bisa untuk itu. Laga uji coba itu seperti latihan, setelah itu hasilnya selalu kami evaluasi," kata Indra kepada VIVAbola seusai memimpin latihan di Lapangan Pelita Harapan, Karawaci, Selasa 2 Juni 2014.
Indra menambahkan, para pemain muda harus diberi ruang lebih banyak untuk memperbaiki diri. Sebab, jika dari usia muda sudah salah dalam pembinaan dan belajar, dampaknya terlihat ketika usia para pemain sudah mencapai level senior.
"Timnas U-19 jangan dituntut menang terus, kalau kalah langsung kami diserang. Seolah pemain Timnas U-19 sudah habis," ujar pria asal Sumatera Barat ini.
"Padahal, saat itu kami kalah atau seri di laga uji coba, bukan di turnamen resmi. Mereka pemain muda, bukan senior, jadi laga uji coba untuk mereka adalah bagaimana memperbaiki penampilan dari satu laga ke laga berikutnya," paparnya.
Dalam berbagai uji coba yang telah dijalani, Garuda Jaya memang beberapa kali menuai hasil imbang dan kalah. Kekalahan terakhir didalami Timnas U-19 saat bertemu Myanmar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Mei lalu. Dalam uji coba kedua setelah di laga pertama imbang 1-1, Garuda Jaya kalah dengan skor 1-2.
Dalam waktu dekat ini, Timnas U-19, kembali akan mengikuti serangkaian uji coba dalam Tur Nusantara II. Program ini akan diawali dari Nangroe Aceh Darussalam. [VIVAbola]
Indra berpendapat, ketika Maldini Pali dan kawan-kawan menelan hasil seri atau kalah, mereka langsung dihakimi. Padahal, laga uji coba merupakan wadah bagi para pemain untuk belajar dan menambah pengalaman jelang laga berikutnya.
"Basic skill (kemampuan mendasar) anak-anak yang harus diperbaiki, dan usia Timnas U-19 masih sangat bisa untuk itu. Laga uji coba itu seperti latihan, setelah itu hasilnya selalu kami evaluasi," kata Indra kepada VIVAbola seusai memimpin latihan di Lapangan Pelita Harapan, Karawaci, Selasa 2 Juni 2014.
Indra menambahkan, para pemain muda harus diberi ruang lebih banyak untuk memperbaiki diri. Sebab, jika dari usia muda sudah salah dalam pembinaan dan belajar, dampaknya terlihat ketika usia para pemain sudah mencapai level senior.
"Timnas U-19 jangan dituntut menang terus, kalau kalah langsung kami diserang. Seolah pemain Timnas U-19 sudah habis," ujar pria asal Sumatera Barat ini.
"Padahal, saat itu kami kalah atau seri di laga uji coba, bukan di turnamen resmi. Mereka pemain muda, bukan senior, jadi laga uji coba untuk mereka adalah bagaimana memperbaiki penampilan dari satu laga ke laga berikutnya," paparnya.
Dalam berbagai uji coba yang telah dijalani, Garuda Jaya memang beberapa kali menuai hasil imbang dan kalah. Kekalahan terakhir didalami Timnas U-19 saat bertemu Myanmar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Mei lalu. Dalam uji coba kedua setelah di laga pertama imbang 1-1, Garuda Jaya kalah dengan skor 1-2.
Dalam waktu dekat ini, Timnas U-19, kembali akan mengikuti serangkaian uji coba dalam Tur Nusantara II. Program ini akan diawali dari Nangroe Aceh Darussalam. [VIVAbola]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar